Mendag pantau kesiapan Trade Expo Indonesia 2016
10 Oktober 2016 18:30 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) sedang menerima laporan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 dari Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin (10/10/2016). Pameran berskala internasional tersebut menargetkan transaksi barang kurang lebih senilai 800 juta dolar Amerika Serikat. (AntaraNews/Vicki Febrianto)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memantau langsung persiapan pameran berskala ekspor terbesar Trade Expo Indonesia (TEI) 2016, dimana pameran tersebut menargetkan transaksi barang senilai 800 juta dolar Amerika Serikat.
"Persiapan sudah bagus, cuma kita harus menyesuaikan dengan jadwal Presiden Joko Widodo karena acara beliau sangat padat. Kami mau ini jauh lebih baik lagi," kata Enggartiasto disela-sela kunjungan ke Jiexpo Kemayoran, Senin.
Ia mengatakan persiapan yang dilakukan hingga saat ini sudah cukup baik, masih banyak hal-hal yang akan menghadirkan produk-produk Indonesia yang berkualitas.
Paling tidak, lanjut Enggartiasto, pameran tersebut bisa mengantongi transaksi sebesar Rp2 triliun meskipun target transaksi untuk barang saja diperkirakan kurang lebih 800 juta dolar AS atau Rp10,4 triliun.
"Nilai tersebut masih akan terus berkembang. Responnya sudah bagus untuk TEI 2016," kata Enggartiasto yang kerap disapa Enggar itu.
Enggar dalam kesempatan tersebut, memantau langsung proses gladi kotor gelaran TEI ke-31 yang nantinya direncanakan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh beberapa menteri dari Kabinet Kerja.
"TEI ini diharapkan bisa lebih memperkenalkan produk-produk buatan dalam negeri. Memang sudah ada rencana transaksi-transaksi, akan tetapi ini seperti mengunjungi mall, jika ada produk lain yang menarik para buyers bisa kembali melakukan pembelian," kata Enggar.
Menurut Enggar, salah satu kegiatan marketing yang diperlukan adalah promosi, TEI ini merupakan bagian dari promosi produk Indonesia untuk mendorong ekspor. TEI dinilai bukan hanya sebagai wadah untuk memperkenalkan produk Indonesia, akan tetapi juga langsung ada transaksi yang bisa dicatatkan.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan transaksi perdagangan barang dalam pameran Trade Expo Indonesia pada 12-16 Oktober 2016 mampu mencapai 800 juta dolar Amerika Serikat, diluar transaksi jasa.
Tercatat, pada tahun 2015, total transaksi dari barang dan jasa pada TEI mencapai 909 juta dolar AS. Tahun 2016 ini dipatok 800 juta dolar AS untuk barang saja dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) akan memberikan target transaksi yang akan dicapai.
Sementara untuk bidang investasi akan ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dalam pameran tersebut, ditargetkan bisa menarik kurang lebih sebanyak 14.700 pembeli potensial asal dalam dan luar negeri.
Tahun ini, TEI akan mengusung tema "Indonesia: Source of Natural and Creative Products" yang akan menampilkan berbagai potensi kreativitas produk Indonesia yang memiliki nilai tambah dan daya saing yang tinggi untuk berkompetisi di pasar global.
Pada pameran yang digelar di area seluas 50 ribu meter persegi tersebut akan terbagi dalam enam zonasi yakni, produk manufaktur, furnitur dan dekorasi rumah, makanan minuman, produk ikan dan agrikultur, industri kreatif dan investasi.
Tercatat, jumlah calon pembeli potensial terbanyak berasal dari Nigeria mencapai 433 orang, diikuti Arab Saudi sebanyak 93 orang, India 83 orang, Indonesia 55 orang, Lebanon 49 orang, Kuwait 28 orang, Pakistan 19 orang, Amerika Serikat 18 orang dan Argentina sebanyak 18 orang.
Sementara untuk produk-produk yang diminati antara lain adalah, produk kesehatan dan kecantikan, aksesoris dan fesyen, kosmetik, tekstil, garmen, produk agrikultural, dekorasi rumah, produk elektronik, produk makanan minuman dan juga kopi.
"Persiapan sudah bagus, cuma kita harus menyesuaikan dengan jadwal Presiden Joko Widodo karena acara beliau sangat padat. Kami mau ini jauh lebih baik lagi," kata Enggartiasto disela-sela kunjungan ke Jiexpo Kemayoran, Senin.
Ia mengatakan persiapan yang dilakukan hingga saat ini sudah cukup baik, masih banyak hal-hal yang akan menghadirkan produk-produk Indonesia yang berkualitas.
Paling tidak, lanjut Enggartiasto, pameran tersebut bisa mengantongi transaksi sebesar Rp2 triliun meskipun target transaksi untuk barang saja diperkirakan kurang lebih 800 juta dolar AS atau Rp10,4 triliun.
"Nilai tersebut masih akan terus berkembang. Responnya sudah bagus untuk TEI 2016," kata Enggartiasto yang kerap disapa Enggar itu.
Enggar dalam kesempatan tersebut, memantau langsung proses gladi kotor gelaran TEI ke-31 yang nantinya direncanakan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh beberapa menteri dari Kabinet Kerja.
"TEI ini diharapkan bisa lebih memperkenalkan produk-produk buatan dalam negeri. Memang sudah ada rencana transaksi-transaksi, akan tetapi ini seperti mengunjungi mall, jika ada produk lain yang menarik para buyers bisa kembali melakukan pembelian," kata Enggar.
Menurut Enggar, salah satu kegiatan marketing yang diperlukan adalah promosi, TEI ini merupakan bagian dari promosi produk Indonesia untuk mendorong ekspor. TEI dinilai bukan hanya sebagai wadah untuk memperkenalkan produk Indonesia, akan tetapi juga langsung ada transaksi yang bisa dicatatkan.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan transaksi perdagangan barang dalam pameran Trade Expo Indonesia pada 12-16 Oktober 2016 mampu mencapai 800 juta dolar Amerika Serikat, diluar transaksi jasa.
Tercatat, pada tahun 2015, total transaksi dari barang dan jasa pada TEI mencapai 909 juta dolar AS. Tahun 2016 ini dipatok 800 juta dolar AS untuk barang saja dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) akan memberikan target transaksi yang akan dicapai.
Sementara untuk bidang investasi akan ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dalam pameran tersebut, ditargetkan bisa menarik kurang lebih sebanyak 14.700 pembeli potensial asal dalam dan luar negeri.
Tahun ini, TEI akan mengusung tema "Indonesia: Source of Natural and Creative Products" yang akan menampilkan berbagai potensi kreativitas produk Indonesia yang memiliki nilai tambah dan daya saing yang tinggi untuk berkompetisi di pasar global.
Pada pameran yang digelar di area seluas 50 ribu meter persegi tersebut akan terbagi dalam enam zonasi yakni, produk manufaktur, furnitur dan dekorasi rumah, makanan minuman, produk ikan dan agrikultur, industri kreatif dan investasi.
Tercatat, jumlah calon pembeli potensial terbanyak berasal dari Nigeria mencapai 433 orang, diikuti Arab Saudi sebanyak 93 orang, India 83 orang, Indonesia 55 orang, Lebanon 49 orang, Kuwait 28 orang, Pakistan 19 orang, Amerika Serikat 18 orang dan Argentina sebanyak 18 orang.
Sementara untuk produk-produk yang diminati antara lain adalah, produk kesehatan dan kecantikan, aksesoris dan fesyen, kosmetik, tekstil, garmen, produk agrikultural, dekorasi rumah, produk elektronik, produk makanan minuman dan juga kopi.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: