Kondisi korban serangan tawon mulai membaik
10 Oktober 2016 17:04 WIB
Sejumlah wisatawan menikmati suasana alam di kawasan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor (KRB) di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/5/2016). (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
Bogor (ANTARA News) - Kondisi dua pasien korban serangan tawon Kebun Raya Bogor, yang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit PMI Bogor, Jawa Barat, mulai membaik.
"Sampai hari ini keduanya masih dirawat, kondisi sudah membaik," kata Kepala Humas RS PMI Bogor, Yuda Waspada, Senin.
Dua pasien tersebut bernama M Rofiq Fasha (5) beralamat di Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat, dan Suparman (24) warga Kampug Beletuk, Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara.
Keduanya dirawat di rumah sakit setelah serangan tawon yang terjadi di Kebun Raya Bogor, Minggu (9/10).
Jika sudah membaik, besok keduanya sudah bisa pulang," kata Yuda.
Rofiq saat ditemui di ruang pavilium khusus anak RS PMI sudah terlihat ceria, walau tangannya masih terpasang infus.
Menurut ibu korban Nisa Wahyuka (37), Rofiq mendapat 10 sengatan tawon di sekujur tubuhnya mulai dari kepala tangan dan badan.
"Rofiq terpaksa dirawat karena sempat muntah. Kata dokter pengaruh dari racun tawonnya," kata Nisa.
Selain Rofiq, Nisa dan kembaran Rofiq yakni Roqi juga menjadi sasaran tawon. Namun, sengatan tawong tidak terlalu berdampak pada Nisa dan Roqi.
Menurut Nisa, kejadian berawal dari tawon yang semula hanya menyerang satu orang penjual tikar di dalam kebun raya. Penjual tikar yang panik dikejar ribuan tawon berlari ke arah rombongan TK Al Mulasin, Cilendek yang baru selesai mengerjakan manasik haji.
"Awalnya yang diserang satu orang, tapi karena bapak itu lari ke arah kami. Jadi kami ikut jadi sasaran," kata Nisa.
Pengunjung yang terserang langsung mendapat pertolongan, dan jarak rumah sakit dengan Kebun Raya yang cukup dekat membuat korban dapat ditangani secara medis.
"Untungnya Kebun Raya Bogor mau menanggung semua biaya pengobatan. Jadi kami agak lega," kata Farhan Ubaidillah, ayah Rofiq.
Sebelumnya diberitakan sebanyak 16 orang pengunjung Kebun Raya Bogor dilarikan ke RS PMI karena diserang ribuan tawon yang jatuh karena tiupan angin dan gesekan dahan.
Peristiwa serangan tawon bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya tawon juga menyerang rombongan wartawan yang sedang meliput peristiwa pohon tumbang pada Januari 2015.
"Sampai hari ini keduanya masih dirawat, kondisi sudah membaik," kata Kepala Humas RS PMI Bogor, Yuda Waspada, Senin.
Dua pasien tersebut bernama M Rofiq Fasha (5) beralamat di Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat, dan Suparman (24) warga Kampug Beletuk, Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara.
Keduanya dirawat di rumah sakit setelah serangan tawon yang terjadi di Kebun Raya Bogor, Minggu (9/10).
Jika sudah membaik, besok keduanya sudah bisa pulang," kata Yuda.
Rofiq saat ditemui di ruang pavilium khusus anak RS PMI sudah terlihat ceria, walau tangannya masih terpasang infus.
Menurut ibu korban Nisa Wahyuka (37), Rofiq mendapat 10 sengatan tawon di sekujur tubuhnya mulai dari kepala tangan dan badan.
"Rofiq terpaksa dirawat karena sempat muntah. Kata dokter pengaruh dari racun tawonnya," kata Nisa.
Selain Rofiq, Nisa dan kembaran Rofiq yakni Roqi juga menjadi sasaran tawon. Namun, sengatan tawong tidak terlalu berdampak pada Nisa dan Roqi.
Menurut Nisa, kejadian berawal dari tawon yang semula hanya menyerang satu orang penjual tikar di dalam kebun raya. Penjual tikar yang panik dikejar ribuan tawon berlari ke arah rombongan TK Al Mulasin, Cilendek yang baru selesai mengerjakan manasik haji.
"Awalnya yang diserang satu orang, tapi karena bapak itu lari ke arah kami. Jadi kami ikut jadi sasaran," kata Nisa.
Pengunjung yang terserang langsung mendapat pertolongan, dan jarak rumah sakit dengan Kebun Raya yang cukup dekat membuat korban dapat ditangani secara medis.
"Untungnya Kebun Raya Bogor mau menanggung semua biaya pengobatan. Jadi kami agak lega," kata Farhan Ubaidillah, ayah Rofiq.
Sebelumnya diberitakan sebanyak 16 orang pengunjung Kebun Raya Bogor dilarikan ke RS PMI karena diserang ribuan tawon yang jatuh karena tiupan angin dan gesekan dahan.
Peristiwa serangan tawon bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya tawon juga menyerang rombongan wartawan yang sedang meliput peristiwa pohon tumbang pada Januari 2015.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: