Jalur selatan Jateng kembali normal pascalongsor
10 Oktober 2016 09:07 WIB
Kendaraan melintas di jalan nasional yang longsor di Desa Sawahan, Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (9/9/2016). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)
Cilacap (ANTARA News) - Arus kendaraan di jalur selatan Jawa Tengah kembali normal pascalongsor di Desa Panulisan, Cilacap, kata Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Wangon-Batas Jawa Barat Eddy Syahputra.
"Akses jalan yang tertutup longsor dapat dibuka pada pukul 02.00 WIB. Selama proses evakuasi material longsoran, arus kendaraan sempat dialihkan melalui jalur alternatif," katanya di Cilacap, Senin.
Kendati material longsoran telah disingkirkan, dia mengatakan arus kendaraan di Km 106+200 untuk sementara masih diberlakukan sistem buka tutup karena digunakan untuk parkir armada pengangkut material longsoran.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga sedang melaksanakan pembersihan ruas jalan dari sisa-sisa material longsoran.
"Kami mengerahkan dua mobil tangki air yang dibantu satu unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot ruas jalan yang sempat tertimbun longsor," katanya.
Disinggung mengenai penanganan pascalongsor, dia mengatakan pihaknya akan menyiagakan alat berat di sekitar ruas jalan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat itu guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor susulan.
Menurut dia, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait termasuk PT Perkebunan Nusantara IX guna membicarakan penanganan lebih lanjut.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan tanah longsor pada Minggu (9/10) petang terjadi di dua titik, yakni Km 104+700 dengan panjang badan yang tertimbun 10 meter, tebal 1,5 meter, dan tinggi tebing yang longsor 10 meter serta Km 106+300 dengan panjang ruas jalan yang tertimbun 20 meter, menutup tiga perempat badan jalan, tebal 3 meter, dan tinggi tebing yang longsor 10 meter.
"Akibat kejadian tersebut, lalu lintas ditutup total dan dialihkan melalui Pasir Kunyit-Langgen-Banjar dan sebaliknya. Jalan dibuka kembali pada pukul 02.00 WIB," katanya.
"Akses jalan yang tertutup longsor dapat dibuka pada pukul 02.00 WIB. Selama proses evakuasi material longsoran, arus kendaraan sempat dialihkan melalui jalur alternatif," katanya di Cilacap, Senin.
Kendati material longsoran telah disingkirkan, dia mengatakan arus kendaraan di Km 106+200 untuk sementara masih diberlakukan sistem buka tutup karena digunakan untuk parkir armada pengangkut material longsoran.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga sedang melaksanakan pembersihan ruas jalan dari sisa-sisa material longsoran.
"Kami mengerahkan dua mobil tangki air yang dibantu satu unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot ruas jalan yang sempat tertimbun longsor," katanya.
Disinggung mengenai penanganan pascalongsor, dia mengatakan pihaknya akan menyiagakan alat berat di sekitar ruas jalan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat itu guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor susulan.
Menurut dia, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait termasuk PT Perkebunan Nusantara IX guna membicarakan penanganan lebih lanjut.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan tanah longsor pada Minggu (9/10) petang terjadi di dua titik, yakni Km 104+700 dengan panjang badan yang tertimbun 10 meter, tebal 1,5 meter, dan tinggi tebing yang longsor 10 meter serta Km 106+300 dengan panjang ruas jalan yang tertimbun 20 meter, menutup tiga perempat badan jalan, tebal 3 meter, dan tinggi tebing yang longsor 10 meter.
"Akibat kejadian tersebut, lalu lintas ditutup total dan dialihkan melalui Pasir Kunyit-Langgen-Banjar dan sebaliknya. Jalan dibuka kembali pada pukul 02.00 WIB," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: