Tim Kemensos mendata pengikut Dimas Kanjeng
9 Oktober 2016 12:57 WIB
Ratusan polisi mengamankan proses rekontruksi di padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (3/10/2016). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Jakarta (ANTARA News) - Tim dari Kementerian Sosial (Kemensos) masih mendata pengikut Padepokan Dimas Kanjeng pimpinan Taat Pribadi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, untuk proses pemulangan mereka ke daerah asal masing-masing.
"Hingga kini dua tim yang masih berada di lokasi dan aktif mendata para mantan dan pengikut Padepokan," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam siaran pers Kementerian Sosial, Minggu.
Kemensos akan membantu pengikut Padepokan Dimas Kanjeng pulang ke kampung asal mereka. Pengikut yang berasal dari Pulau Jawa akan diantar menggunakan bus Damri sementara mereka yang berasal dari luar Jawa akan diangkut menggunakan Kapal Pelni sampai ke daerahnya.
Menteri Sosial mengatakan kementerian bermitra dengan Damri dan Pelni untuk penanganan berbagai masalah sosial, termasuk pemulangan tenaga kerja Indonesia yang bermasalah.
"Jadi kerja sama ini sebenarnya sudah lama untuk mengangkut para TKI bermasalah yang dipulangkan," katanya.
Kementerian Sosial juga menerjunkan tim pemulihan trauma dan konseling serta memberikan bantuan hidup Rp900 ribu per orang kepada mantan pengikut maupun pengikut Padepokan Dimas Kanjeng yang mengungsi di beberapa tempat.
Kementerian Sosial ingin memastikan para mantan pengikut dan pengikut Padepokan aman serta tercukupi kebutuhan dasar mereka selama berada di tempat pengungsian.
"Hingga kini dua tim yang masih berada di lokasi dan aktif mendata para mantan dan pengikut Padepokan," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam siaran pers Kementerian Sosial, Minggu.
Kemensos akan membantu pengikut Padepokan Dimas Kanjeng pulang ke kampung asal mereka. Pengikut yang berasal dari Pulau Jawa akan diantar menggunakan bus Damri sementara mereka yang berasal dari luar Jawa akan diangkut menggunakan Kapal Pelni sampai ke daerahnya.
Menteri Sosial mengatakan kementerian bermitra dengan Damri dan Pelni untuk penanganan berbagai masalah sosial, termasuk pemulangan tenaga kerja Indonesia yang bermasalah.
"Jadi kerja sama ini sebenarnya sudah lama untuk mengangkut para TKI bermasalah yang dipulangkan," katanya.
Kementerian Sosial juga menerjunkan tim pemulihan trauma dan konseling serta memberikan bantuan hidup Rp900 ribu per orang kepada mantan pengikut maupun pengikut Padepokan Dimas Kanjeng yang mengungsi di beberapa tempat.
Kementerian Sosial ingin memastikan para mantan pengikut dan pengikut Padepokan aman serta tercukupi kebutuhan dasar mereka selama berada di tempat pengungsian.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: