Gorontalo, Gorontalo (ANTARA News) - Ikatan Duta Bahasa Provinsi Gorontalo mengajak siswa untuk mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan sekaligus menguasai bahasa asing.

Rezky Dukalang, Duta Bahasa Provinsi Gorontalo 2016, di Gorontalo, Sabtu, saat memberikan materi mengenai pengenalan bahasa Indonesia kepada siswa SMA Negeri 1 Kota Gorontalo, mengatakan, kegiatan itu digelar dalam rangka memperingati bulan bahasa yang jatuh pada bulan Oktober.


Kedudukan bahasa Indonesia sangat kuat dari sisi kenegaraan karena ada undang-undang yang mengatur hal ini. Banyak bangsa di dunia yang tetap mengutamakan bahasa aslinya tanpa harus khawatir tergerus kemajuan jaman atau menjadi asing di dunia internasional, di antaranya Jepang, Korea Selatan, Prancis, dan lain-lain.

"Saat ini bahasa Indonesia mulai tergerus dengan banyaknya istilah baru di kalangan anak muda, tanpa kita sadari hal tersebut dapat menyebabkan bahasa Indonesia tidak menjadi bahasa yang utama," katanya.

Selain itu, Dukalang juga mengatakan, masih banyak istilah-istilah asing yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari tanpa diketahui apa bahasa Indonesianya.

"Seperti kata online banyak yang belum mengetahui apa bahasa Indonesia-nya yaitu dalam jaringan (daring), offline yaitu luar jaringan, mouse computer yaitu tetikus, master of ceremony yaitu pewara dan microphone yaitu pelantang," jelasnya.


Selain itu juga ada istilah-istilah dalam kegiatan dan fasilitas umum oleh pemerintah dalam bahasa asing, di antaranya Car Free Day, yang sebetulnya ada padanannya dalam bahasa Indonesia, yaitu Hari Tanpa Kendaraan Bermotor.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kota Gorontalo, Saiful Kadir, sangat menghargai kegiatan yang setiap tahunnya digelar Ikatan Duta Bahasa Provinsi Gorontalo.

Ia juga mengatakan, untuk lingkungan SMA Negeri 1 Gorontalo, siswa dan guru telah menggunakan bahasa Indonesia, namun kadang dalam pergaulan sehari-hari ada bahasa Indonesia yang sudah tidak sesuai dengan kamus bahasa Indonesia.

"Oleh karena itu, pihak sekolah melakukan pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru bahasa Indonesia, dan bahkan di sekolah kami saat ini telah diterapkan literasi, dan dalam program ini selain siswa diajak untuk membaca, juga kami mengajarkan siswa untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar," kata Kadir.