Manado (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo direncanakan menghadiri bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Nasional, "Asean Ministerial Meeting On Disaster Management" (AMMDM) serta Asean Comittee On Disaster Meeting" (ACDM) yang akan dilaksanakan 11-14 Oktober di Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

"Telah dilaksanakan rapat koordinasi terakhir untuk kesiapan acara puncak yang rencananya dibuka oleh Presiden Jokowi," kata Kepala Pusdiklat Penanggulangan Bencana RI Bagus Tjahjono di Manado, Jumat.

Dia menambahkan, acara ini juga akan dihadiri 10 pejabat setingkat menteri dan delegasisi dari negara -negara Asean dan negara peninjau seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang dan Selandia Baru.

"Peserta diperkirakan mencapai 3.000 orang, mungkin saja bisa lebih," ujarnya.

Beberapa acara akan dilaksanakan serangkaian dengan pelaksanaan peringatan bulan PRB, AMMDM, ACDM seperti seminar, kajian -kajian tentang resiko penanggulan bencana, gelar relawan, bersih-bersih sungai dan pantai, penanaman terumbu karang, penanaman mangrove, pameran resiko bencana serta penghargaan bagi institusi atau individu yang berkontribusi tinggi tentang penanggulangan bencana.

"Target utama kegiatan ini adalah penanggulan dan pencegahan resiko bencana. Ini perlu digalakkan karena Indonesia adalah negara rawan bencana apalagi di Manado, Sulut rawan bencana tanah longsor dan banjir," ujarnya.

Apabila masyarakatnya tahu dan siap maka akan menggurangi resiko terkena bencana.

"Manado sekarang ini banyak dikunjungi oleh wisatawan. Mereka akan senang merasa aman, nyaman bahwa kota yang dikunjunginya siap bila terjadi ancaman bencana," ujarnya.

Rapat koordinasi ini dihadiri Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat John Heit Palandung, Kepala Pusdiklat Penanggulan Bencana RI Bagus Tjahjono, Direktur Pengurangan Resiko Bencana Lilik Kurniawan, Kepala Biro Umum BNPB RI Tavip Rahoro, Kaban BPBD Sulut Noldy Liow serta panitia kabupaten/kota.