250 penyandang tuna daksa Cirebon peroleh bantuan
7 Oktober 2016 18:38 WIB
Ilustrasi--Sejumlah penyandang disabilitas tuna daksa mengikuti pelatihan pengoperasian komputer di Balai Pelatihan Transmigrasi dan Penyandang Cacat Jawa Tengah, Semarang, Jateng, Senin (30/5/2016). Pelatihan yang diikuti puluhan peserta dari sejumlah daerah di Jawa Tengah tersebut bertujuan agar para penyandang disabilitas melek teknologi sehingga mereka dapat lebih mandiri dan maju dalam berwirausaha. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Cirebon (ANTARA News) - Sebanyak 250 penyandang tuna daksa di Cirebon, Jawa Barat, mendapatkan bantuan dari Sequislife yang bekerjasama dengan Yayasan Tuna Daksa berupa kaki dan tangan palsu.
Kepala Administrasi Sequislife Muhamad Syaid di Cirebon, Jumat, mengatakan semua yang mendapatkan bantuan kaki dan tangan palsu ada 250 orang dari wilayah di Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).
"Semuanya ada 250 penyandang tuna daksa dan bahkan ada yang dari Tegal Jawa Tengah juga," katanya.
Ia menuturkan dengan adanya bantuan itu, pihaknya menginginkan para penyadang tuna daksa bisa beraktifitas normal lagi dan bisa berjalan seperti sedia kala.
"Kami pilih Cirebon, karena memang daerah ini ditengah-tangah, dari Majalengka, Indramayu, Kuningan dan bahkan Brebes bisa mengikutinya," tuturnya.
Ia menambahkan untuk hari Jumat (7/10) ini ada 40 penyandang tuna daksa yang mendapatkan kaki palsu dan selebihnya masih dalam pengukuran.
Menurutnya dengan adanya bantuan kaki palsu dan tangan palsu, kalangan yang tidak mampu dapat memperoleh dan memanfaatkannya.
"Selain kaki dan tangan palsu juga ada yang untuk penjaga mereka yang terkena polio," tambahnya.
Kepala Administrasi Sequislife Muhamad Syaid di Cirebon, Jumat, mengatakan semua yang mendapatkan bantuan kaki dan tangan palsu ada 250 orang dari wilayah di Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).
"Semuanya ada 250 penyandang tuna daksa dan bahkan ada yang dari Tegal Jawa Tengah juga," katanya.
Ia menuturkan dengan adanya bantuan itu, pihaknya menginginkan para penyadang tuna daksa bisa beraktifitas normal lagi dan bisa berjalan seperti sedia kala.
"Kami pilih Cirebon, karena memang daerah ini ditengah-tangah, dari Majalengka, Indramayu, Kuningan dan bahkan Brebes bisa mengikutinya," tuturnya.
Ia menambahkan untuk hari Jumat (7/10) ini ada 40 penyandang tuna daksa yang mendapatkan kaki palsu dan selebihnya masih dalam pengukuran.
Menurutnya dengan adanya bantuan kaki palsu dan tangan palsu, kalangan yang tidak mampu dapat memperoleh dan memanfaatkannya.
"Selain kaki dan tangan palsu juga ada yang untuk penjaga mereka yang terkena polio," tambahnya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: