Jakarta (ANTARA News) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Houston, Texas mengimbau para warga negara Indonesia (WNI) untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi datangnya badai Matthew di Amerika Serikat, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

"KJRI Houston mengimbau warga Indonesia di Florida, Georgia dan sekitarnya untuk senantiasa waspada, mematuhi imbauan pemerintah setempat dan memantau perkembangan cuaca," demikian isi imbauan KJRI Houston.

Menurut pihak KJRI, dalam antisipasi menghadapi datangnya Badai Matthew yang diperkirakan berkategori III-IV dengan kecepatan angin sekitar 115-125 mil per jam, Badan Federal AS untuk Penanggulangan Keadaan Darurat (FEMA) telah meminta agar setiap orang senantiasa siaga dalam merespon arahan dan instruksi dari pihak-pihak berwenang.

Para WNI juga diminta untuk dapat memberitahukan perkembangan kondisi pribadi dan keadaan sekitarnya dengan menghubungi pihak KJRI Houston melalui alamat surat elektronik info@indonesiahouston.net atau pada alamat "e-mail" kjrihouston@prodigy.net.

Selain itu, WNI juga dapat menghubungi "hotline" KJRI Houston pada nomor +1346-932-7284.

Selanjutnya, KJRI Houston menyampaikan, apabila komunikasi WNI dengan keluarga terlambat akibat terjadinya bencana alam, palang merah Amerika (American Red Cross) melalui situs web "Safe and Well" https://disastersafe.redcross.org/ dapat membantu untuk menginformasikan kepada keluarga bahwa anda tersebut dalam keadaan baik dan selamat.

Sebaiknya, keluarga dan teman juga dapat mencari nama orang yang telah mendaftar dan menyatakan diri dalam keadaan baik dan selamat.

Untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat pada tautan berikut https://www.fema.gov/.

Badai Matthew, yang makin menguat saat bergerak perlahan menuju Florida, dianggap sebagai badai terkuat di AS dalam 12 tahun terakhir.

Badai Matthew dengan kategori empat diperkirakan akan mulai menghantam Florida pada Jumat dini hari waktu setempat.

Badai yang terbentuk di atas kepulauan Bahama itu telah menghancurkan sebagian wilayah Haiti, dan menewaskan sedikitnya 264 orang dan ribuan orang harus mengungsi.