Buaya penerkam petambak ditangkap warga
6 Oktober 2016 22:55 WIB
Buaya Masih Terjerat Ban Seekor buaya yang terjerat sampah ban bekas muncul di permukaan Sungai Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (1/10/2016). Buaya sepanjang sekitar empat meter itu hingga kini masih dalam kondisi terjerat sampah ban bekas yang diduga dibuang warga ke sungai. Upaya pertolongan terhadap buaya tersebut masih belum dapat dilakukan karena minimnya peralatan serta tenaga ahli. (ANTARA/Mohamad Hamzah) ()
Tarakan (ANTARA News) - Buaya yang diduga menerkam petambak udang di Tarakan, Kalimantan Utara, ditemukan warga pada hari kelima pencarian tidak jauh dari lokasi kejadian di Sungai Mangkudulis atau Sungai Tengkorak.
Noor Alam, kerabat korban bernama Mulla (20) saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis membenarkan, buaya yang diduga menerkam korban akhirnya ditemukan dimana lokasinya juga kemungkinan menjadi sarangnya.
"Pencarian yang dilakukan khusus oleh pihak keluarga dan warga setempat di sekitar tambak udang tempat kerja korban tersebut di Sungai Mangkudulis atau Sungai Tengkorak akhirnya berhasil ditemukan buayanya," beber dia.
Hanya saja, jasad korban belum berhasil ditemukan sementara buaya-buaya yang muncul di sungai itu ukurannya sangat besar sehingga menghambat proses pencarian karena pertimbangan keamanan.
Untuk menghindari buaya-buaya itu, kata Noor Alam, maka warga dan keluarga terpaksa hanya menyusuri sungai-sungai kecil dengan berusaha menjauhi sarangnya.
"Tidak ada yang berani turun dari speedboat karena takut ada buaya yang mengintai. Pada saat itu ditemukan jejak kaki buaya yang seukuran piring," ujar dia.
Pada saat itu pula tercium bau bangkai namun belum dipastikan apakah jasad korban karena matahari mulai terbenam sehingga memutuskan kembali.
Korban diterkam buaya pada 1 Oktober 2016 saat sedang memasang trawl di tambak majikannya di Sungai Mangkudulis.
(KR-MRN/R021)
Noor Alam, kerabat korban bernama Mulla (20) saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis membenarkan, buaya yang diduga menerkam korban akhirnya ditemukan dimana lokasinya juga kemungkinan menjadi sarangnya.
"Pencarian yang dilakukan khusus oleh pihak keluarga dan warga setempat di sekitar tambak udang tempat kerja korban tersebut di Sungai Mangkudulis atau Sungai Tengkorak akhirnya berhasil ditemukan buayanya," beber dia.
Hanya saja, jasad korban belum berhasil ditemukan sementara buaya-buaya yang muncul di sungai itu ukurannya sangat besar sehingga menghambat proses pencarian karena pertimbangan keamanan.
Untuk menghindari buaya-buaya itu, kata Noor Alam, maka warga dan keluarga terpaksa hanya menyusuri sungai-sungai kecil dengan berusaha menjauhi sarangnya.
"Tidak ada yang berani turun dari speedboat karena takut ada buaya yang mengintai. Pada saat itu ditemukan jejak kaki buaya yang seukuran piring," ujar dia.
Pada saat itu pula tercium bau bangkai namun belum dipastikan apakah jasad korban karena matahari mulai terbenam sehingga memutuskan kembali.
Korban diterkam buaya pada 1 Oktober 2016 saat sedang memasang trawl di tambak majikannya di Sungai Mangkudulis.
(KR-MRN/R021)
Pewarta: M Rusman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: