Tingkat kesejahteraan nelayan Sulut meningkat
6 Oktober 2016 20:52 WIB
Pekerja melakukan penimbangan ikan di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (27/9/2016). Kamar Dagang dan Industri menargetkan, Indonesia menjadi pusat pengolahan perikanan dunia untuk pemenuhan konsumsi ikan dalam negeri maupun pemenuhan permintaan ekspor. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)
Manado (ANTARA News) - Tingkat kesejahteraan nelayan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami peningkatan sebesar 1,94 persen di bulan September 2016.
"Kesejahteraan nelayan Sulut terlihat pada nilai tukar nelayan (NTN) subsektor perikanan mengalami peningkatan sebesar 1.94 persen, dari indek 99.78 Agustus 2016 menjadi 101.71 September 2016," kata Kabid Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulut Marthedy M Tenggehi di Manado, Kamis.
Peningkatan ini terjadi, katanya, karena perubahan indeks harga yang diterima petani sebesar 1.73 persen, sedangkan indeks yang dibayarkan petani turun 0.20 persen.
Di sisi nilai tukar usaha petani, pergerakan subsektor ini cukup baik, menunjukkan peningkatan 1.62 persen, dari 111.52 Agustus 2016, menjadi 113.32 September 2016.
Peningkatan NTN subsektor perikanan pada kelompok penangkapan ikan cukup tinggi, yakni sebesar 2.10 persen.
Nilai tukar nelayan pada subsektor penangkapan ikan di bulan Agustus 2016 sebesar 103.66 meningkat menjadi 105.84 di bulan September 2016.
"Hal ini terjadi karena indeks yang diterima nelayan meningkat sebesar 1.88 persen, sedangkan indeks yang dibayarkan petani hanya menurun sebesar 0.22 persen," jelasnya.
Sedangkan nilai tukar usahanya juga mengalami peningkatan, sebesar 1.78 persen, dari 116.27 di bulan Agustus 2016 menjadi 118.34 di bulan September 2016.
NTN subsektor perikanan budi daya di bulan September 2016 meningkat sebesar 1.61 persen. Peningkatan nilai tukar ini disebabkan perubahan yang dimiliki indeks yang diterima petani yang meningkat sebesar 1.43 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani menurun sebesar 0,18 persen.
Hal yang sama juga terjadi untuk nilai tukar usaha, dimana mengalami peningkatan sebesar 1.31 persen, atau dari 103.01 di bulan Agustus 2016 menjadi 104.35 di bulan September 2016.
"Kesejahteraan nelayan Sulut terlihat pada nilai tukar nelayan (NTN) subsektor perikanan mengalami peningkatan sebesar 1.94 persen, dari indek 99.78 Agustus 2016 menjadi 101.71 September 2016," kata Kabid Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulut Marthedy M Tenggehi di Manado, Kamis.
Peningkatan ini terjadi, katanya, karena perubahan indeks harga yang diterima petani sebesar 1.73 persen, sedangkan indeks yang dibayarkan petani turun 0.20 persen.
Di sisi nilai tukar usaha petani, pergerakan subsektor ini cukup baik, menunjukkan peningkatan 1.62 persen, dari 111.52 Agustus 2016, menjadi 113.32 September 2016.
Peningkatan NTN subsektor perikanan pada kelompok penangkapan ikan cukup tinggi, yakni sebesar 2.10 persen.
Nilai tukar nelayan pada subsektor penangkapan ikan di bulan Agustus 2016 sebesar 103.66 meningkat menjadi 105.84 di bulan September 2016.
"Hal ini terjadi karena indeks yang diterima nelayan meningkat sebesar 1.88 persen, sedangkan indeks yang dibayarkan petani hanya menurun sebesar 0.22 persen," jelasnya.
Sedangkan nilai tukar usahanya juga mengalami peningkatan, sebesar 1.78 persen, dari 116.27 di bulan Agustus 2016 menjadi 118.34 di bulan September 2016.
NTN subsektor perikanan budi daya di bulan September 2016 meningkat sebesar 1.61 persen. Peningkatan nilai tukar ini disebabkan perubahan yang dimiliki indeks yang diterima petani yang meningkat sebesar 1.43 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani menurun sebesar 0,18 persen.
Hal yang sama juga terjadi untuk nilai tukar usaha, dimana mengalami peningkatan sebesar 1.31 persen, atau dari 103.01 di bulan Agustus 2016 menjadi 104.35 di bulan September 2016.
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: