Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN Sugiharto mengatakan Merpati Nusantara harus berusaha bangkit dan memperbaiki kondisi di tubuhnya untuk kembali menjadi maskapai penerbangan yang terpercaya. "Merpati harus tetap terbang. Merpati akan masuk dalam daftar pertama yang akan dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)- nya," katanya saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi BUMN yang dihadiri para direksi dan komisaris perusahaan milik negara tersebut, di Jakarta, Kamis. Pernyataan Menteri tersebut dikemukakan saat muncul pertanyaan tentang nasib Merpati Nusantara dari peserta Rapat Koordinasi. Menurut Sugiharto, Merpati harus mencontoh upaya yang dilakukan maskapai penerbangan plat merah Garuda Indonesia untuk bertahan dan memperbaiki kondisinya. Setelah sempat terpuruk, saat ini Garuda Indonesia dibawah kepemimpinan Dirut Utamanya, Emirsyah Satar mampu meraih keuntungan miliaran rupiah. Garuda sebelumnya telah mengumumkan pencapaian keuntungan operasional Rp 131 miliar selama periode low season bulan Januari - Februari 2007 atau kondisi tersebut jauh lebih baik dari periode yang sama dalam tiga tahun terakhir yang selalu merugi. Pada periode Januari - Februari 2006 yang lalu, BUMN Penerbangan ini rugi Rp 173,9 miliar. Garuda tahun ini menargetkan, mencapai keuntungan bersih minimal Rp 45 miliar. Dalam kesempatan itu, Menteri juga mengemukakan, meski BUMN telah meraih sejumlah keberhasilan namun masih banyak masalah yang harus diselesaikan. Ia mengatakan BUMN saat ini masih membutuhkan dukungan dari pemerintah. Salah satu masalah yang harus dipecahkan adalah mengenai daya saing. Menurutnya daya saing BUMN terhadap perusahaan swasta masih lemah karena kultur birokrasi. Untuk itu, katanya, solusi untuk mengatasi berbagai masalah yang dialami BUMN adalah dengan melakukan reformasi berkelanjutan yaitu dengan program restrukturisasi BUMN melalui program privatisasi.(*)