Bandarlampung (ANTARA News) - Pengalaman pribadi yang merasa bingung untuk menggunakan transportasi darat di Kota Bandarlampung setibanya dari Lampung Barat beberapa tahun lalu, membuat Doni Irawan berinisiatif merancang portal sistem transportasi darat di Kota Bandarlampung.

Menurut Dono, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, di Bandarlampung, Senin, mengatakan aplikasi tersebut mampu memberikan pemahaman tentang informasi jenis kendaraan, rute, waktu tempuh serta biaya angkutan.

Penelitian ini dilakukan Doni sebagai skripsinya di Jurusan Teknik Informatika.

"Website ini dirancang dengan tujuan membantu dan memudahkan wisatawan atau masyarakat pendatang untuk mengetahui transportasi darat di Kota Bandarlampung dengan pemanfaatan teknologi informasi," ujarnya lagi.

Mahasiswa kelahiran Lampung Barat, 30 Desember 1993 ini menerangkan, halaman menu "Home" pada tampilan awal website memuat informasi meliputi data terminal, jalur trayek, harga, jam operasional dan tampilan peta (map).

"Dengan memilih terminal awal dan terminal tujuan, maka pengguna akan mendapatkan informasi seputar sistem transportasi di Kota Bandarlampung berupa lama tempuh, warna kendaraan, jam operasional, dan tarifnya," kata dia.

Menanggapi penelitian tersebut, Ketua Jurusan Teknik Komputer Rionaldi Ali siap mengapresiasinya.

Menurutnya penelitian tidak hanya menunjukkan mahasiswa mampu memahami perkuliahan, melainkan juga dapat mengaplikasikannya untuk pemecahan masalah yang ada di masyarakat.

Website ini perlu untuk terus dikembangkan agar masyarakat terbantu dalam mendapatkan informasi mengenai sistem transportasi di Bandarlampung.

"Bisa saja rancangannya tersebut diterapkan pula untuk kota atau kabupaten lainnya di Lampung," katanya lagi.

Menurutnya, IBI Darmajaya membuka ruang bagi instansi pemerintah maupun swasta yang ingin mengembangkan penelitian mahasiswa dan dosen Darmajaya.

Dia menegaskan, IBI Darmajaya sangat mendukung para dosen dan mahasiswa untuk aktif dan kreatif melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Tak jarang penelitian dosen dan mahasiswa Darmajaya memenangkan hibah dan mendapatkan penghargaan dari Kemenristek Dikti," ungkapnya.