Lebak (ANTARA News) - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sampai Senin (3/10) telah mencapai 850 orang dan dilaporkan lima warga meninggal dunia.

"Kami minta warga dapat meningkatkan kewaspadaan penyebaran DBD," kata Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmutallah di Lebak, Senin.

Ia mengingatkan terlebih cuaca saat ini tidak menentu dan terkadang hujan juga terkadang panas, sehingga berpotensi berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti.

Para penderita DBD itu mereka mendapat pengobatan medis di RSUD Adjidarmo dan RS Misi Rangkasbitung.

Penyeberan penderita DBD kemungkinan terus bertambah sehubungan curah hujan cenderung meningkat.

Saat ini, jumlah penderita DBD tahun 2016 mengalami peningkatan drastis hingga 850 orang, sedangkan 2015 sekitar 460 orang.

"Kami minta masyarakat jika menderita DBD maka segera dilarikan ke Rumah Sakit," katanya.

Menurut dia, kebanyakan warga yang terserang DBD pada daerah kawasan padat penduduk seperti Rangkasbitung, Cibadak, Wanasalam, Kalanganyar, Maja, Sajira, Cipanas, Malingping, Bayah, Cipanas, Leuwidamar dan Warunggunung.

Di daerah tersebut merupakan endemis DBD sehingga perlu dilakukan pencegahan dini agar dapat mencegah penularannya.

"Kami berharap warga yang tinggal di daerah endemis DBD agar meningkatkan kewaspadaan serangan penyakit menular yang mematikan itu," katanya.

Ia mengatakan untuk memutus mata rantai penyebaran DBD, masyarakat mengaktifkan kembali budaya gotong royong dengan melakukan kegiatan gerakan kebersihan lingkungan, seperti mengubur, menguras dan menimbun.

Selain itu juga pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Penyebaran penyakit DBD akibat faktor lingkungan yang tidak bersih sehingga berpeluang berkembangnya populasi nyamuk DBD.

"Kami berharap warga mengoptimalkan gerakan 3 M dan PSN untuk memutus mata rantai penyakit yang mematikan itu," katanya.

Armani (18) warga Pasir Malang Rangkasbitung Kabupaten Lebak dirinya kini tergolek lemas di RS Misi Rangkasbitung akibat penyakit DBD.

Ia beruntung bisa dilarikan ke rumah sakit setelah panas dingin selama dua hari berturut-turut hingga menggigil.

"Kami berharap bisa cepat kembali sembuh dari penyakit DBD itu," katanya.