Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri Persero Tbk meyakini laba bersihnya akan membaik pada akhir tahun ini, meskipun terjadi penurunan tidak akan setajam pada semester pertama 2016 yang mencapai 28,7 persen.

Direktur Finansial dan Treasuri Bank Mandiri Pahala Mansury di Jakarta, Senin, mengatakan perbaikan perolehan laba karena meningkatnya pendapatan dari penyaluran kredit dan juga pendapatan berbasis komisi (fee based income).

"Kami optimistis kalau sampai akhir tahun, turunnya di level belasan, karena salah satunya ada pertumbuhan kredit yang baik dan kuat," ujar dia.

Membaiknya pendapatan Mandiri, kata Pahala, juga karena efisiensi pascapenurunan suku bunga simpanan. Oleh karena itu, Mandiri juga berencana menurunkan suku bunga kredit untuk segmen konsumer dan korporasi.

Permintaan kredit pun meningkat, terutama kredit korporasi untuk pembiayaan infrastruktur. Pahala meyakini target kredit di Rencana Bisnis Bank (RBB) sebesar 10-12 persen hingga akhir tahun akan tercapai.

"Sekarang sudah 10 persen, dan akhir tahun 10-12 persen," tukasnya.

Pada semester I 2016, laba Mandiri turun 28,7 persen menjadi Rp7,08 triliun, dari Rp9,92 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu. Penurunan itu, salah satunya karena naiknya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) menjadi 3,86 persen (gross) dari 2,43 persen.

Biaya pencadangan pun naik menjadi Rp9,9 triliun dari Rp4 triliun. Adapun laba operasional sebelum pencadangan Mandiri semester I 2016 sebesar Rp19,3 triliun atau tumbuh 13,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).