Bandung (ANTARA News) - Sejumlah korban banjir bandang di Kampung Cimacan, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengharapkan bisa memiliki rumah susun sebagai tempat tinggal yang aman dan nyaman.

"Pastinya kami semua korban banjir di Cimacan ingin rumah susun," kata Tia, korban banjir di Kampung Cimacan, Garut, Senin.

Ia menuturkan bencana banjir bandang akibat luapan Sungai Cimanuk, Selasa (20/9) itu telah menghanyutkan rumahnya. Bangunan maupun barang di dalamnya, kata dia, rusak dan hilang terbawa arus banjir.

"Rumah saya habis, gentingnya juga sudah tidak ada, jadi tidak bisa pulang," kata ibu rumah tangga itu.

Ia mengungkapkan bencana banjir bandang itu menyisakan ketakutan untuk kembali ke kampungnya.

Tia maupun anggota keluarganya mengaku tidak mau kembali menempati daerah Kampung Cimacan karena takut kembali banjir.

"Tidak mau pulang lagi ke Cimacan, trauma kalau kembali ke bawah (Kampung Cimacan) takut banjir," katanya.

Korban bencana banjir lainnya, Imas Masito mengaku sama mengharapkan rumah susun seperti yang dijanjikan pemerintah.

Ia berharap pemerintah dapat memenuhi keinginan semua warga korban banjir untuk menempati rumah susun.

"Rumah ibu sama habis, tidak bisa ditempati, jadi sekarang ingin bantuan rumah," katanya.

Pemerintah Kabupaten Garut telah memindahkan sebagian korban banjir ke empat lokasi pengungsian yang lebih layak yakni rumah Susun di Cilawu, dan milik Musadadiyah kemudian Markas Korem 062 Tarumanagara, dan Gedung Islamic Centre.

Tempat pengungsian itu bersifat sementara sebelum pemerintah membangun lokasi tetap relokasi korban banjir.

Presiden merencanakan membantu pembangunan rumah susun dan bantuan rumah tapak dari pemerintah daerah.