Jakarta (ANTARA News) - Upacara militer yang dipimpin oleh Agum Gumelar sebagai inspektur upacara mengiringi pemakaman jenazah wartawati senior Siti Latifah Herawati Diah di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jumat.

Agum mengatakan Herawati adalah sosok yang berjasa dan penuh pengabdian dalam memajukan negara dengan aktif di bidang kewartawanan dan berbagai organisasi sosial kemasyarakatan.

"Almarhumah banyak berjasa dalam menggelorakan peran pers sebagai wadah untuk mencerdaskan masyarakat, serta sebagai pengawas bagi pemerintah dalam menjalankan perannya untuk menyejahterakan masyarakat," kata Agum.

Selain Agum beberapa tokoh yang juga ikut melepas jenazah di rumah duka seperti pengusaha Dewi Motik Pramono, mantan Gubernur DKI Jakarta Soerjadi Soerdirja dan tokoh pendidikan Arief Rahman.

Herawati aktif dalam berbagai organisasi pelajar dan wanita sejak zaman kolonial hingga zaman kemerdekaan.

Di usia senjanya, istri mantan Menteri Penerangan BM Diah itu masih sering melakukan hobinya bermain bridge, dan mengikuti pengajian atau arisan.

Selama menjalani karir jurnalistik, Herawati pernah menjadi redaktur harian Merdeka, pendiri dan pemimpin redaksi majalah Keluarga (1953-1997) serta redaksi harian berbahasa Inggris The Indonesian Observer (1955-1997).

Perempuan kelahiran Belitung, 3 April 1917 yang sempat bekerja di Departemen Luar Negeri (1945-1946) itu merupakan perempuan Indonesia pertama yang lulus dari universitas di Amerika Serikat pada 1941.

Peraih penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari pemerintah era Soeharto itu juga aktif di bidang budaya antara lain sebagai pencetus pencari dana untuk renovasi Candi Borobudur (1968) dan pemugaran Keraton Surakarta (1985).

Herawati meninggal pada usia 99 tahun di RS Medistra pada pukul 04.20 WIB akibat pengentalan darah, sebelumnya dia telah dirawat berkali-kali telah dirawat di rumah sakit.