Bangkok (ANTARA News) - Otoritas kesehatan Thailand pada Jumat menyatakan bahwa kasus mikrosefali pada dua bayi disebabkan oleh virus Zika dan diyakini sebagai kasus pertama di Asia Tenggara yang mengonfirmasi keterkaitan Zika dengan cacat lahir tersebut.
"Dua dari tiga bayi (yang diperiksa) mengalami mikrosefali karena virus Zika," kata pejabat Kementerian Kesehatan Thailand Wicharn Pawan kepada kantor berita AFP.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organisation/WHO) pekan ini menyatakan setiap kasus yang dikonfirmasi di Thailand akan menjadi kasus pertama yang diidentifikasi di Asia Tenggara.
Sebagian besar kasus Zika hanya menyebabkan gejala ringan, termasuk demam, sakit mata dan ruam.
Namun perempuan hamil yang terinfeksi virus itu berisiko melahirkan bayi dengan mikrosefali, kelainan yang menyebabkan kepala dan otak bayi lebih kecil dari pada umumnya.
Otoritas Thailand telah memantau 36 perempuan hamil yang terinfeksi virus Zika.
Awal pekan ini para dokter Thailand menyatakan dua bayi lainnya bebas dari kondisi terkait Zika, virus yang utamanya menular melalui nyamuk.
Ahli virus Praset Thongcharoen mengatakan "4,3 bayi per 100.000" lahir dengan mikrosefali di Thailand, dua kali di atas rata-rata global.
Kondisi itu juga bisa disebabkan oleh Down Syndrome dan infeksi lain selama kehamilan seperti campak Jerman dan cacar. (mr)
Thailand diagnosis mikrosefali terkait Zika pertama pada bayi
30 September 2016 16:03 WIB
Ilustrasi--Jackeline (26) mengangkat bayinya yang berusia 4 bulan dan lahir dengan microcephali di depan rumah mereka di Olinda, dekat Recife, Brasil, Kamis (11/2). (REUTERS/Nacho Doce )
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: