Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji tidak akan berkampane dengan isu Suku Agama Ras Antargolongan (SARA).


"Mari kampanye dengan pesan-pesan positif. Saya, Mas Sandi, Partai Gerindra dan PKS sudah berkomitmen untuk berkampanye tidak dengan isu SARA," kata Anies di Sekretariat Jakarta Pilih Anies-Sandi (JAKPAS), Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat.

Anies mengatakan akan lebih banyak menawarkan isu-isu untuk didiskusikan dan diperdebatkan dalam kampanye daripada mengusung hal-hal negatif yang akan menyinggung kehormatan orang lain.

Anies bahkan mengatakan akan menyebut nama-nama orang lain, baik yang terlibat langsung dalam pemilihan gubernur maupun tidak, secara terhormat.

"Saya berharap pendukung Anies-Sandi hadir untuk menjaga sila-sila dalam Pancasila, terutama sila kemanusiaan yang adil dan beradab," tuturnya.

Menurut Anies, keputusannya untuk mengikuti Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 adalah bagian dari ikhtiar untuk membangun Jakarta yang lebih baik.

"Mari jalankan ikhtiar ini dengan ikhlas. Bila kita ikhlas, Insya Allah hasilnya adalah yang terbaik," ujarnya.



Sebelumnya pada Kamis (29/9) pasangan Anies di pilkada DKI, Sandiaga Uno, mengatakan mereka akan menjalankan demokrasi "sejuk" yang berarti menganggap lawan politik sebagai mitra.




"Bangsa ini sudah terlalu lama dipecah-belah sehingga saya dengan Mas Anies berkomitmen untuk mengedepankan demokrasi sejuk," kata Sandiaga Uno ketika menjadi pembicara pada diskusi politik di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis.




"Kami juga berkomitmen untuk menjaga demokrasi ini menjadi festival gagasan dan kinerja serta tidak ingin terpancing dengan isu SARA," ungkap Sandiaga.