Presiden tinjau proyek MRT di Dukuh Atas
30 September 2016 09:57 WIB
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan) bersama Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami (kiri) dan Direktur Konstruksi M. Nasir (kanan) saat meninjau pengerjaan proyek terowongan MRT di Senayan, Jakarta, Kamis (8/10/2015). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek pembangunan sarana angkutan cepat (Mass Rapid Transit/MRT) di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jumat pagi.
Presiden, yang mengenakan kemeja putih lengan panjang, tiba di Dukuh Atas sekitar pukul 09.50 WIB, setelah meninjau proyek kereta api ringan (Light Rapid Transit/LRT) di Cibubur, Jakarta Timur.
Pada 23 Desember 2015, Presiden meninjau perkembangan pengeboran terowongan untuk Proyek MRT di Stasiun MRT Senayan Jakarta.
Saat itu mesin bor bawah tanah pertama proyek MRT Jakarta yang bernama Bor Antareja mulai menembus bakal Stasiun MRT Senayan di depan Ratu Plaza.
Bor Antareja yang punya diameter 6,7 meter, panjang sekitar 43 meter dan bobot 323 ton itu berhasil membuat terowongan jalur bawah tanah MRT sepanjang 321 meter dari Patung Pemuda Senayan hingga Stasiun Senayan.
Presiden, yang mengenakan kemeja putih lengan panjang, tiba di Dukuh Atas sekitar pukul 09.50 WIB, setelah meninjau proyek kereta api ringan (Light Rapid Transit/LRT) di Cibubur, Jakarta Timur.
Pada 23 Desember 2015, Presiden meninjau perkembangan pengeboran terowongan untuk Proyek MRT di Stasiun MRT Senayan Jakarta.
Saat itu mesin bor bawah tanah pertama proyek MRT Jakarta yang bernama Bor Antareja mulai menembus bakal Stasiun MRT Senayan di depan Ratu Plaza.
Bor Antareja yang punya diameter 6,7 meter, panjang sekitar 43 meter dan bobot 323 ton itu berhasil membuat terowongan jalur bawah tanah MRT sepanjang 321 meter dari Patung Pemuda Senayan hingga Stasiun Senayan.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: