Jakarta (ANTARA News) - Beberapa warga negara Indonesia (WNI) yang tahun lalu dan tahun ini diberangkatkan ke Suriah oleh tersangka teroris AR alias Abu Fauzan berasal dari Pulau Jawa menurut polisi.
"Dari sekitaran Pulau Jawa," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis.
Polisi mencatat Abu Fauzan setidaknya telah tiga kali memberangkatkan warga Indonesia ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS.
"Ada minimal tiga pemberangkatan yang berhasil lolos, di antaranya
Oktober, November 2015 dan Januari 2016," kata mantan Kepala Kepolisian Daerah Banten
itu.
Jumlah WNI yang diberangkatkan ke Suriah, menurut dia, kurang lebih 20 orang.
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri sampai sekarang masih memeriksa Abu Fauzan, yang ditangkap di Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (28/9) pagi.
Polisi menduga dia mengatur keberangkatan para WNI yang hendak ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Selain sebagai fasilitator pemberangkatan WNI ke Suriah, menurut polisi Abu Fauzan juga memberikan motivasi dan pembekalan kepada mereka sebelum berangkat ke Suriah.
"Dia memberikan motivasi dan pembekalan jawaban-jawaban bohong apa yang harus dikemukakan untuk mengantisipasi kalau para WNI tertangkap," kata Boy.
Sekarang polisi masih mengusut kemungkinan adanya pihak lain yang menyuruh Abu Fauzan memberangkatkan WNI ke Suriah.
"Masih didalami perannya, apa dia bekerja sendiri, apa disuruh," katanya.
Penangkapan Abu Fauzan dilakukan berdasarkan keterangan tiga tersangka lainnya yakni ANF, A dan W yang telah ditangkap lebih dulu.
Ketiganya hendak diberangkatkan ke Suriah oleh Abu Fauzan. Bahkan perempuan yang berinisial W turut mendanai pemberangkatan WNI ke Suriah.
"Masih ditelusuri apakah ini dana pribadi atau diperoleh dari pihak lain," kata Boy.
WNI yang diberangkatkan Abu Fauzan ke Suriah dari Jawa
29 September 2016 13:47 WIB
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar saat memberikan keterangan pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/8/2016). (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: