Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) bersiap mengirimkan lebih banyak tentara ke Iran guna memberikan nasihat dan pelatihan untuk serangan mendatang ke benteng ISIS di Mosul menurut seorang pejabat AS.
ISIS merebut Mosul dan sejumlah wilayah lain pada Juni 2014, namun pasukan Irak sejak itu berhasil merebut kembali beberapa wilayah dari tangan ekstremis dan mempersiapkan serangan untuk merebut kembali kota kedua Irak itu.
"Dalam konsultasi dengan pemerintah Irak, Amerika Serikat bersiap menyediakan personel militer tambahan untuk melatih dan memberi nasihat pasukan Irak saat rencana untuk serangan ke Mosul semakin intensif," kata pejabat yang berbicara dengan syarat namanya tidak disebut kepada kantor berita AFP.
Koalisi pimpinan AS melancarkan serangan udara terhadap ISIS di Irak, dan Washington telah mengizinkan pengerahan lebih dari 4.600 personel militer ke sana.
Kebanyakan personel militer menjalankan peran sebagai penasihat atau pelatih, namun beberapa pasukan Amerika ada yang ikut memerangi ISIS di darat, dan tiga anggota militer AS ditewaskan oleh ekstremis di Irak.
Sebelumnya, kantor Perdana Menteri Haider al-Abadi mengindikasikan bahwa mereka meminta "tambahan final jumlah pelatih dan penasihat Amerika" guna mendukung tentara Irak di Mosul.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengingatkan bahwa operasi militer bisa menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal.
Pekan lalu Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan pasukan Irak yang didukung AS bisa "cukup cepat" berada di posisi untuk membebaskan Mosul meski ia mengingatkan bahwa "ini akan sulit, ini akan menjadi tantangan."
Di negara tetangga Suriah, ratusan tentara AS dikerahkan bersama petempur Kurdi dan pemberontak untuk memerangi ISIS, yang juga menghadapi serangan udara dari koalisi internasional.
AS bersiap kirim lebih banyak tentara ke Irak
29 September 2016 13:13 WIB
Pasukan keamanan Irak dan pejuang Syiah bertempur melawan militan Negara Islam di provinsi Salahuddin, Irak, Senin (2/3). (REUTERS/Thaier Al-Sudani )
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: