Jakarta (ANTARA News) - Direktur Indo Survey & Strategy, Karyono Wibowo, menilai, gaya komunikasi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama (Ahok), yang meledak-ledak, kerap menggunakan kata kasar, dan tidak jarang menyinggung perasaan orang lain menjadi salah satu kelemahannya.

"Ini adalah kelemahan yang paling menonjol dari Ahok yang perlu diwaspadai oleh tim koalisi. Kelemahan ini pula yang sering digunakan lawan politik Ahok untuk menyerang dari sisi etika komunikasi," kata Wibowo, saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, kelemahan itu cukup penting. Ada calon pemilih yang menilai kinerja dia namun ada juga yang tidak sekadar dari satu sisi keberhasilan pembangunan fisik, tetapi juga menilai dari sisi lain, termasuk etika komunikasi dan moral.

"Itu tidak bisa dipungkiri. Penting untuk menjadi perhatian dengan gaya komunikasi saat ini Ahok berpotensi kehilangan segmen pemilih, terutama yang memang tidak suka dengan gaya komunikasi seperti itu," tuturnya.

Selain itu, gaya komunikasi Ahok itu juga rentan diplintir dan diprovokasi serta dimanfaatkan pesaing yang menyerang.

Tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur sudah mendaftarkan diri ke KPU Provinsi DKI Jakarta untuk bersaing pada pilkada mendatang.

Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar, dan Partai Hanura; Agus Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN; Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.