Kuala Lumpur (ANTARA News) - Delegasi Indonesia yang mengusung "Wonderful Geopark of Indonesia" tampil pada Konferensi Internasional UNESCO Global Geopark Network (GGN) yang dibuka Wali Kota Terpilih Torbay, Gordon Oliver, di kawasan English Riviera, pada 27 September 2016.

Siaran pers yang diterima di Kuala Lumpur, Rabu, delegasi Indonesia mengisi sesi sampai dengan sore hari secara maraton, dengan rangkaian presentasi tentang perkembangan Geopark Indonesia.

Pada kesempatan tersebut Tim Bio Farma dipercaya memberikan informasi tentang peran sektor bisnis dalam pengembangan geopark Ciletuh, Palabuhan Ratu, Jawa Barat.

Konferensi Internasional UNESCO GGN dihadiri oleh sekitar 800 delegasi dari 50 negara dan dibuka dengan penampilan spektakuler opera yang menceritakan tentang bumi berjudul "The Rock Connect Us" melibatkan 190 pemain dari warga masyarakat di wilayah Torbay yaitu Torquay, Paignton, dan Brixham.

Pada Konferensi tersebut hadir Bupati Sukabumi Marwan Hamami bersama Asisten II Pemkab Sukabumi Dana Budiman yang mempresentasikan tentang sinergi lintas mitra kerja untuk pengelolaan geosite di Ciletuh.

Dia menyampaikan pertemuan untuk mempersiapkan Geopark Ciletuh yang saat ini sedang dilakukan pengembangan agar bisa mendapat pengakuan UNESCO pada 2017 nanti.

Menurut dia, sekarang sedang persiapan dan pihaknya akan melakukan evaluasi dan memberikan informasi terbaru terkait akses kebijakan UNESCO untuk selanjutnya dilaporkan kepada Gubernur Jabar.

"Juga pentingnya pemberdayaan masyarakat setempat sekitar geopark, agar dapat merasakan nilai lebih dari geopark, beberapa paparan dari presentasi geopark negara lain seperti China, Korea, Jepang, dan beberapa negara Eropa mengenai konsep pengembangan geopark, dapat membantu untuk diadaptasi di delapan kecamatan di Kabupaten Sukabumi," katanya.

Wonderful Geopark Indonesia, dapat terlaksana dibawah koordinasi Kemenko Kemaritiman, Kementerian ESDM, dan Kementerian Pariwisata melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sumatera Utara, Universitas Padjadjaran, Badan Geologi Nasional serta PT Bio Farma.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, IPTEK dan Budaya Maritim, Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya RI, Safri Burhanuddin menganggap hal ini merupakan upaya untuk membantu target peningkatan jumlah wisatawan ke Indonesia dan menambah jumlah destinasi wisata Indonesia.

"Diperlukan koordinasi dari lintas kementerian untuk menyinergikan beberapa aspek, untuk itulah kami bersinergi dengan kementerian pariwisata, nantinya untuk percepatan geopark di Indonesia memerlukan koordinasi juga dengan kementerian perhubungan, ESDM, terkait infrastruktur dan persiapan lainnya," katanya.

Burhanuddin menambahkan keikutsertaan sektor Bisnis seperti Bio Farma dalam pengembangan Geopark ini merupakan keberhasilan, penerapan program harus berkelanjutan atau sustainable development sehingga tercipta "link and match" dan penguatan dan pemberdayaan masyarakat di beberapa lokasi geopark perlu dukungan dari sektor bisnis perusahaan atau BUMN.

(A034/M038)