Wartawan radio Somalia tewas ditembak
28 September 2016 18:51 WIB
Dokumentasi tentara Somalia mengambil posisi di lokasi serangan bunuh diri oleh militan al Shabaab di ibukota Mogadishu, Minggu (21/6/15). Empat pria bersenjata tewas setelah meledakkan bom mobil di sana saat itu. (REUTERS/Feisal Omar)
Mogadishu, Somalia (ANTARA News) - Sejumlah penembak dikabarkan menewaskan seorang wartawan radio Somalia, di ibukota negara Afrika Timur itu, Mogadishu, Selasa, kata petugas.
Pembunuhan wartawan di Somalia jarang terjadi dan sebagian besar pihak menduga pelakunya pegaris keras al-Shabaab.
Kelompok itu ingin memerintah Somalia berdasarkan atas hukum Islam dengan berupaya menjatuhkan pemerintah dukungan Barat.
"Beberapa pria bersenjata pistol membunuh rekan kami pada petang ini," kata manajer stasiun radio Shabelle, Abukar Sheikh, lewat telepon, merujuk kepada korban, Abdiasis Ali Haji.
Mayor Polisi Mohamed Nur mengatakan, wartawan itu dibunuh dua pria dengan pistol. Pelaku melarikan diri sebelum petugas sampai ke tempat kejadian, tambahnya.
Serikat Wartawan Nasional Somalia mengutuk pembunuhan tersebut dan mendesak pemerintah menyelidikinya serta menghukum pelaku.
Beberapa pria, diduga anggota al-Shabaab, Juni, menembak mati wanita wartawan Sagal Salad, yang bekerja untuk media pemerintah, Radio Mogadishu.
Wartawan Radio Mogadishu akhir tahun lalu juga terbunuh dalam ledakan mobil. Dua pelaku telah dieksekusi, April.
Somalia dinilai tak begitu stabil mengingat banyaknya aksi kerusuhan sejak awal 1990-an, khususnya setelah kejatuhan pemimpin diktator militer, Mohamed Siad Barre.
Pemerintah pusat, militer Somalia, dan pasukan perdamaian yang didukung Uni Afrika telah menguatkan penjagaan di negara itu.
Namun, serangan bom dan penembakan oleh al-Shabaab masih kerap terjadi.
Pembunuhan wartawan di Somalia jarang terjadi dan sebagian besar pihak menduga pelakunya pegaris keras al-Shabaab.
Kelompok itu ingin memerintah Somalia berdasarkan atas hukum Islam dengan berupaya menjatuhkan pemerintah dukungan Barat.
"Beberapa pria bersenjata pistol membunuh rekan kami pada petang ini," kata manajer stasiun radio Shabelle, Abukar Sheikh, lewat telepon, merujuk kepada korban, Abdiasis Ali Haji.
Mayor Polisi Mohamed Nur mengatakan, wartawan itu dibunuh dua pria dengan pistol. Pelaku melarikan diri sebelum petugas sampai ke tempat kejadian, tambahnya.
Serikat Wartawan Nasional Somalia mengutuk pembunuhan tersebut dan mendesak pemerintah menyelidikinya serta menghukum pelaku.
Beberapa pria, diduga anggota al-Shabaab, Juni, menembak mati wanita wartawan Sagal Salad, yang bekerja untuk media pemerintah, Radio Mogadishu.
Wartawan Radio Mogadishu akhir tahun lalu juga terbunuh dalam ledakan mobil. Dua pelaku telah dieksekusi, April.
Somalia dinilai tak begitu stabil mengingat banyaknya aksi kerusuhan sejak awal 1990-an, khususnya setelah kejatuhan pemimpin diktator militer, Mohamed Siad Barre.
Pemerintah pusat, militer Somalia, dan pasukan perdamaian yang didukung Uni Afrika telah menguatkan penjagaan di negara itu.
Namun, serangan bom dan penembakan oleh al-Shabaab masih kerap terjadi.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: