Riyadh (ANTARA News) - Ribuan warga Arab Saudi menandatangani sebuah petisi yang mendesak penghapusan sistem perwalian yang memberi pria kendali atas pekerjaan, studi dan bahkan kunjungan kerabat perempuan menurut seorang aktivis pada Selasa (27/9).
Petisi menyerukan agar kaum perempuan di kerajaan itu diperlakukan sebagai "warga negara sepenuhnya dan menetapkan patokan umur seorang perempuan disebut dewasa dan akan bertanggung jawab atas tindakannya sendiri," kata aktivis Aziza Al-Yousef.
Pensiunan profesor universitas itu mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia sudah berusaha menyampaikan petisi dengan 14.700 nama ke Pengadilan Kerajaan pada Senin tapi gagal.
Para aktivis sekarang akan mengirimkan petisi itu melalui pos seperti yang diminta.
Arab Saudi menetapkan pembatasan paling ketat di dunia pada perempuan, dan merupakan satu-satunya negara yang tidak memperbolehkan mereka mengemudi.
Berdasarkan sistem perwalian, anggota keluarga laki-laki harus memberikan izin kepada perempuan untuk belajar, melakukan perjalanan dan kegiatan lainnya.(mr)
Petisi Arab Saudi tuntut hak penuh bagi perempuan
28 September 2016 06:38 WIB
Perempuan-perempuan Arab Saudi di pusat perbelanjaan Faysalia di Riyadh pada 9 November 2013. (Flickr/Tribes of the World)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: