Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berencana memperbarui kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, sehingga lebih terintegrasi yang dilengkapi dengan beragam fasilitas dan sarana modern untuk para nelayan.

"Di kawasan Muara Baru akan ada pasar ikan modern serta infrastruktur cold storage yang lebih profesional," kata Susi Pudjiastuti di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pengembangan lahan di Muara Baru itu dijadwalkan bakal berlangsung selama sekitar tiga tahun dengan anggaran pembangunan sekitar Rp5 triliun.

Menteri Susi memaparkan, pembangunan itu bakal dilakukan dalam beberapa tahap antara lain dengan membenahi tempat pelelangan dan penjualan lapak ikan di sana.

Selain itu, lanjutnya, tahap berikutnya adalah membangun pasar ikan modern dengan memiliki fasilitas tersambung dengan jaringan internet.

Sedangkan sejumlah kendala yang dihadapi adalah sejumlah lahan yang dimiliki KKP dan Perikanan Indonesia ditengarai masih dikuasai oleh sejumlah pengusaha yang menyewakannya dengan harga yang tidak wajar.

Untuk itu, ujar dia, KKP telah mengemukakan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo dan diharapkan ke depannya lahan-lahan tersebut bisa dikembalikan agar dapat dikembangkan sesuai rencana.

Menteri Susi juga mengingatkan kepada pelaku usaha dalam negeri agat tidak menjual perizinan yang diperolehnya kepada pihak asing karena wilayah perairan Indonesia yang stoknya bertambah saat ini masih menjadi incaran nelayan luar.

Sebelumnya, Menteri Susi menyatakan biomassa laut Indonesia meningkat pesat sehingga beragam jumlah spesies ikan di kelautan juga semakin banyak karena suksesnya penanggulangan pemberantasan pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia.

"Kita berhasil meningkatkan biomassa," kata Menteri Susi kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, Kamis (22/9).

Menurut Susi, dengan melalui teknologi citra satelit pada saat ini sudah sangat luar biasa sehingga bisa diketahui tingkat kesuburan laut di kawasan perairan mana saja di dunia.

Menteri Kelautan dan Perikanan mengemukakan, kebijakan reformasi sektor perikanan yang dicanangkan dan dilakukan olehnya juga telah membuat jumlah stok ikan di perairan nasional juga melesat.

Sebagaimana diketahui, kajian terbaru Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI) meningkat dari 6,5 juta ton pada 2011 menjadi 9,9 juta ton saat ini.

Sebelumnya, KKP menyatakan pemberantasan pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia juga berimbas pada peningkatan produksi tepung ikan nasional. "Ketersediaan tepung ikan yang di produksi di dalam negeri mengalami peningkatan sehingga impor tepung ikan mengalami penurunan," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto.