Bandung (ANTARA News) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung menyampaikan bahwa tanggap darurat pencarian korban bencana banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang seharusnya berakhir hari ini (27/9), diperpanjang tiga hari lagi hingga 30 September 2016.

"Operasi Pencarian pada dasarnya hanya tujuh hari sesuai dengan peraturan, namun melihat kondisi di lapangan dan hasil evaluasi tim maka diperpanjang tiga hari kedepan," kata Humas dan Protokoler Basarnas Bandung, Joshua melalui siaran pers, Selasa malam.

Ia menuturkan warga korban banjir yang masih dinyatakan hilang tercatat 19 orang.

Sudah hari ketujuh, kata dia, korban hilang belum juga ditemukan petugas gabungan yang sudah menyisir kawasan titik banjir.

Meskipun masa tanggap darurat sudah berakhir, bahkan hingga batas waktu yang diperpanjang, kata Joshua, Basarnas tetap melakukan pemantauan.

"Setelah hari kesepuluh pemantauan tetap masih dilakukan," katanya.

Ia menjelaskan pencarian akan dinyatakan dihentikan apabila seluruh titik yang disinyalir ada korban sudah ditelusuri oleh tim gabungan.

"Namun tidak mendapatkan tanda tanda korban, hal ini dinilai tidak efektif, hal ini juga tetap memperhatikan kondisi psikis keluarga korban," katanya.

Banjir bandang akibat luapan Sungai Cimanuk itu terjadi, Selasa (20/9) malam, menyebabkan pemukiman penduduk terendam banjir.

Selain itu menyebabkan rumah rusak dan tergerus arus banjir berikut seluruh barang dalam rumah hilang.

Selain kerugian materi, banjir juga telah menyebabkan korban jiwa, bahkan hilang.

Hasil pencarian korban banjir sementara menemukan 34 orang meninggal dunia, dan 19 orang dilaporkan hilang.