Jakarta (ANTARA News) - Yusril Ihza Mahendra mengambil hikmah dari kegagalannya mengajukan diri sebagai calon gubernur di Pilkada DKI 2017 karena tidak diusung partai politik mana pun.
“Satu pelajaran bagi saya bahwa jangan mudah mempercayai orang,” kata Yusril saat dihubungi ANTARA News di Jakarta, Selasa.
“Anda bayangkan kita sudah 'fight" selama delapan bulan, sudah 'downgrade' petahana dari 34 persen, tiba-tiba di tikungan ada orang lain mulai ambil 'start' ketika lawan sudah dalam posisi lemah,” tutur Yusril.
Apalagi, lanjutnya, orang tersebut tidak berperan apa-apa dalam membuat kedudukan lawan politik menjadi lemah.
Sebelumnya, Yusril optimistis mendapat dukungan dari partai-partai politik untuk bersaing dengan petahana Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dalam Pilgub DKI 2017. Yusril yakin karena terus menjalin komunikasi dengan pimpinan parpol untuk menjaring dukungan.
Beberapa pekan lalu, Yusril bahkan sudah meresmikan dan melantik "Relawan Duta Yusril" di sekitar Rusun Angke, Jembatan Besi, Jakarta Barat. Acara itu juga bertepatan dengan deklarasi dukungan warga untuk memenangkan Yusril menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Nyatanya, partai Nasdem, Hanura, Golkar dan PDIP mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, kemudian PAN, PKB, Demokrat dan PPP Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, sementara Gerindra dan PKS mengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Yusril ambil Hikmah setelah gagal jadi cagub
27 September 2016 18:01 WIB
Yusril Ihza Mahendra (ANTARA News/ Lia Wanadriani Santosa)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: