Bursa saham Tiongkok berakhir naik jelang libur panjang
27 September 2016 16:13 WIB
Seorang investor berjalan melewati papan elektronik yang menunjukkan informasi saham di bursa saham di Beijing, Tiongkok, Selasa (17/11). Setelah performa kuat pada perdagangan pagi, saham Tiongkok kehilangan momentum dan berakhir datar pada hari Selasa saat tangkapan kecil menurun karena mengambil untung, merefleksikan bahwa sentimen pasar masih rapuh. (REUTERS/Li Sanxian)
Shanghai (ANTARA News) - Saham-saham Tiongkok berakhir sedikit lebih tinggi pada Selasa, tapi perdagangan tipis, karena banyak investor enggan mengambil posisi baru menjelang libur panjang akhir pekan meskipun terjadi lonjakan keuntungan industri pada Agustus.
Indeks saham-saham unggulan atau "blue-chip" CSI300 dan indeks komposit Shanghai masing-masing naik 0,6 persen menjadi ditutup pada 3.240,75 dan 2.998,17 poin, dibantu oleh reli perdagangan sore, tetapi nilai transaksinya tetap rendah.
Debat pertama calon presiden AS antara Partai Demokrat Hillary Clinton dan Partai Republik Donald Trump menarik perhatian komunitas investasi, namun tampak tidak memiliki dampak langsung pada pasar-pasar Tiongkok.
Para investor sebagian besar mengabaikan data yang menunjukkan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan industri Tiongkok pada Agustus yang tumbuh di laju tercepat dalam tiga tahun, karena beberapa pedagang meragukan apakah tren tersebut dapat berkelanjutan.
Pasar juga mengabaikan langkah oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) yang meningkatkan proyeksi pertumbuhan untuk Tiongkok, karena data resmi baru-baru ini telah menunjukkan beberapa tanda-tanda perbaikan.
Reli pada perdagangan sore dipicu oleh penguatan di saham-saham keuangan dan properti.
Pasar Tiongkok akan ditutup selama seminggu untuk libur nasional mulai 1 Oktober.
Indeks saham-saham unggulan atau "blue-chip" CSI300 dan indeks komposit Shanghai masing-masing naik 0,6 persen menjadi ditutup pada 3.240,75 dan 2.998,17 poin, dibantu oleh reli perdagangan sore, tetapi nilai transaksinya tetap rendah.
Debat pertama calon presiden AS antara Partai Demokrat Hillary Clinton dan Partai Republik Donald Trump menarik perhatian komunitas investasi, namun tampak tidak memiliki dampak langsung pada pasar-pasar Tiongkok.
Para investor sebagian besar mengabaikan data yang menunjukkan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan industri Tiongkok pada Agustus yang tumbuh di laju tercepat dalam tiga tahun, karena beberapa pedagang meragukan apakah tren tersebut dapat berkelanjutan.
Pasar juga mengabaikan langkah oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) yang meningkatkan proyeksi pertumbuhan untuk Tiongkok, karena data resmi baru-baru ini telah menunjukkan beberapa tanda-tanda perbaikan.
Reli pada perdagangan sore dipicu oleh penguatan di saham-saham keuangan dan properti.
Pasar Tiongkok akan ditutup selama seminggu untuk libur nasional mulai 1 Oktober.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: