Rupiah Selasa pagi menguat 21 poin
27 September 2016 10:57 WIB
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat sebesar 21 poin menjadi Rp13.009 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.030 per dolar AS.(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat sebesar 21 poin menjadi Rp13.009 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.030 per dolar AS.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa menjelang diadakannya debat kandidat calon presiden Amerika Serikat, nilai tukar rupiah terlihat masih mampu bergerak menguat.
"Mata uang dolar AS cenderung terdepresiasi terhadap sebagian besar mata uang dunia menjelang debat pertama calon presiden, kondisi itu memicu ketidakpastian sehingga berdampak negatif bagi mata uangnya," katanya.
Secara teknikal, lanjut dia, mata uang rupiah berpotensi terus menguat untuk bergerak di bawah level Rp13.000 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa mata uang rupiah yang terapresiasi terhadap dolar AS juga seiring dengan sentimen domestik yang relatif positif.
"Menjelang akhir periode pertama amnesti pajak, laju peningkatan uang tebusan terlihat meningkat. Pelonggaran proses administrasi yang diluncurkan Kemenkeu bisa menambah dorongan pencapaian uang tebusan hingga akhir tahun ini," katanya.
Ia menambahkan bahwa sentimen positif domestik diproyeksikan juga masih cukup mampu meredam sentimen negatif yang datang dari harga minyak mentah dunia serta komoditas yang cukup fluktuatif.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa menjelang diadakannya debat kandidat calon presiden Amerika Serikat, nilai tukar rupiah terlihat masih mampu bergerak menguat.
"Mata uang dolar AS cenderung terdepresiasi terhadap sebagian besar mata uang dunia menjelang debat pertama calon presiden, kondisi itu memicu ketidakpastian sehingga berdampak negatif bagi mata uangnya," katanya.
Secara teknikal, lanjut dia, mata uang rupiah berpotensi terus menguat untuk bergerak di bawah level Rp13.000 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa mata uang rupiah yang terapresiasi terhadap dolar AS juga seiring dengan sentimen domestik yang relatif positif.
"Menjelang akhir periode pertama amnesti pajak, laju peningkatan uang tebusan terlihat meningkat. Pelonggaran proses administrasi yang diluncurkan Kemenkeu bisa menambah dorongan pencapaian uang tebusan hingga akhir tahun ini," katanya.
Ia menambahkan bahwa sentimen positif domestik diproyeksikan juga masih cukup mampu meredam sentimen negatif yang datang dari harga minyak mentah dunia serta komoditas yang cukup fluktuatif.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: