Trade Expo Indonesia dipromosikan ke Qatar
26 September 2016 23:27 WIB
dokumentasi : Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (kanan) dan Cendekiawan Islam Alwi Shihab (kiri). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean) ()
London (ANTARA News) - Delegasi Indonesia yang dipimpin Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan Organisasi Konferensi Islam (OKI), Dr Alwi Shihab mempromosikan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 ke Qatar.
Delegasi Indonesia ini bertemu dengan wakil ketua Qatar Chamber of Commerce and Industry (QCCI), Muhammed Bin Ahmed Bin Towar Al Kuwari dan pelaku usaha Qatar di Kantor QCCI.
Dalam pertemuan tersebut dipaparkan mengenai potensi investasi dan usaha sekaligus mengundang pelaku usaha Qatar hadir di TEI 2016 pada Oktober mendatang, demikian Minister Consellor KBRI Doha, Boy Dharmawan kepada Antara London, Senin.
Muhammed Al Kuwari menyambut baik kunjungan delegasi ekonomi dan perdagangan Indonesia.
Dia menyampaikan perlunya pelaku usaha Indonesia untuk memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan RI-Qatar dengan menjajaki peluang ekonomi dan perdagangan secara langsung di Qatar.
Direktur Indonesia Trade Promotion Centre Dubai, Abu Dhabi, Gusmalinda, memaparkan mengenai Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 yang merupakan ajang pameran tahunan terbesar di Indonesia.
TEI 2015 diikuti 1.046 peserta dan dihadiri lebih dari 14 ribu pelaku usaha dari mancanegara. Selain promosi TEI, juga dipaparkan pula potensi usaha dan investasi di bidang hilirisasi produk agribisnis dan pertambangan.
Sementara itu Direktur Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) Abu Dhabi, Agus Prayitno menjelaskan potensi dan peluang investasi khususnya pada lima sektor prioritas.
Sektor tersebut industri padat karya, industri substitusi impor, industri berorientasi ekspor, hilirisasi, pertanian dan maritim.
Disampaikan Indonesia tengah memproyeksikan realisasi investasi untuk 2015-2019 sebesar Rp3.500 triliun atau dua kali lipat dari realisasi investasi sepanjang 2010-2014 periode Rp1.632,8 triliun.
Kunjungan usaha tersebut juga diikuti Presiden Komisaris Bakrie and Brother, Irwan Sjarkawi dan Managing Director and Co-Founder, Straits Partners yaitu Carison Lau.
Lalu Special Advisor Straits Partners dan Chairman of Scientific Board, BPPK Kementerian ESDM, Prof. Dr. Maizar Rahman, yang tertarik dengan potensi ekonomi Qatar khususnya di bidang energi.
Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi menyebutkan pertemuan usaha dengan QCCI merupakan salah satu tindak lanjut kesepakatan dari pertemuan Dubes Negara-negara ASEAN di Qatar mengenai upaya guna meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan ASEAN dan Qatar.
"Komitmen peningkatan hubungan ekonomi RI-Qatar menunjukkan kecenderungan peningkatan sejak kunjungan Presiden RI ke Qatar pada September 2015," ujar mantan Irjen TNI itu.
Namun demikian, ditambahnya, investor Qatar masih kerap beranggapan aturan investasi dan usaha di Indonesia kurang bersaing dibanding negara-negara ASEAN lainnya.
Menurut Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Doha, Endang Kuswaya disampaikan pula mengenai kebijakan pemerintah untuk menarik bagi investor dengan penerapan sistem dalam jaringan dan layanan satu atap.
Dr. Alwi Shihab sebelumnya melakukan pertemuan usaha antara Delegasi RI dengan Chairman Abdullah Bin Hamad Al-Attiyah (ABHA) International Foundation for Energy and Sustainable Development, Abdullah bin Hamad Al-Attiyah.
Dia adalah mantan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Energi dan Industri Qatar yang juga merupakan salah satu pengusaha utama dan memiliki berbagai usaha di Qatar.
Abdullah bin Hamad Al-Attiyah menyatakan ketertarikannya dengan beberapa proposal proyek investasi yang ditawarkan Delegasi Indonesia.
Menurut staf KBRI Doha, Boy Dharmawan, kunjungan delegasi usaha ini guna mengantisipasi Kebijakan look east policy yang diterapkan Qatar menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan usaha dan investasi.
Pertemuan dilanjutkan malam jamuan pada malam harinya oleh Wakil Ketua QCCI guna menindaklanjuti hasil pertemuan usaha.
Delegasi Indonesia ini bertemu dengan wakil ketua Qatar Chamber of Commerce and Industry (QCCI), Muhammed Bin Ahmed Bin Towar Al Kuwari dan pelaku usaha Qatar di Kantor QCCI.
Dalam pertemuan tersebut dipaparkan mengenai potensi investasi dan usaha sekaligus mengundang pelaku usaha Qatar hadir di TEI 2016 pada Oktober mendatang, demikian Minister Consellor KBRI Doha, Boy Dharmawan kepada Antara London, Senin.
Muhammed Al Kuwari menyambut baik kunjungan delegasi ekonomi dan perdagangan Indonesia.
Dia menyampaikan perlunya pelaku usaha Indonesia untuk memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan RI-Qatar dengan menjajaki peluang ekonomi dan perdagangan secara langsung di Qatar.
Direktur Indonesia Trade Promotion Centre Dubai, Abu Dhabi, Gusmalinda, memaparkan mengenai Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 yang merupakan ajang pameran tahunan terbesar di Indonesia.
TEI 2015 diikuti 1.046 peserta dan dihadiri lebih dari 14 ribu pelaku usaha dari mancanegara. Selain promosi TEI, juga dipaparkan pula potensi usaha dan investasi di bidang hilirisasi produk agribisnis dan pertambangan.
Sementara itu Direktur Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) Abu Dhabi, Agus Prayitno menjelaskan potensi dan peluang investasi khususnya pada lima sektor prioritas.
Sektor tersebut industri padat karya, industri substitusi impor, industri berorientasi ekspor, hilirisasi, pertanian dan maritim.
Disampaikan Indonesia tengah memproyeksikan realisasi investasi untuk 2015-2019 sebesar Rp3.500 triliun atau dua kali lipat dari realisasi investasi sepanjang 2010-2014 periode Rp1.632,8 triliun.
Kunjungan usaha tersebut juga diikuti Presiden Komisaris Bakrie and Brother, Irwan Sjarkawi dan Managing Director and Co-Founder, Straits Partners yaitu Carison Lau.
Lalu Special Advisor Straits Partners dan Chairman of Scientific Board, BPPK Kementerian ESDM, Prof. Dr. Maizar Rahman, yang tertarik dengan potensi ekonomi Qatar khususnya di bidang energi.
Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi menyebutkan pertemuan usaha dengan QCCI merupakan salah satu tindak lanjut kesepakatan dari pertemuan Dubes Negara-negara ASEAN di Qatar mengenai upaya guna meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan ASEAN dan Qatar.
"Komitmen peningkatan hubungan ekonomi RI-Qatar menunjukkan kecenderungan peningkatan sejak kunjungan Presiden RI ke Qatar pada September 2015," ujar mantan Irjen TNI itu.
Namun demikian, ditambahnya, investor Qatar masih kerap beranggapan aturan investasi dan usaha di Indonesia kurang bersaing dibanding negara-negara ASEAN lainnya.
Menurut Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Doha, Endang Kuswaya disampaikan pula mengenai kebijakan pemerintah untuk menarik bagi investor dengan penerapan sistem dalam jaringan dan layanan satu atap.
Dr. Alwi Shihab sebelumnya melakukan pertemuan usaha antara Delegasi RI dengan Chairman Abdullah Bin Hamad Al-Attiyah (ABHA) International Foundation for Energy and Sustainable Development, Abdullah bin Hamad Al-Attiyah.
Dia adalah mantan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Energi dan Industri Qatar yang juga merupakan salah satu pengusaha utama dan memiliki berbagai usaha di Qatar.
Abdullah bin Hamad Al-Attiyah menyatakan ketertarikannya dengan beberapa proposal proyek investasi yang ditawarkan Delegasi Indonesia.
Menurut staf KBRI Doha, Boy Dharmawan, kunjungan delegasi usaha ini guna mengantisipasi Kebijakan look east policy yang diterapkan Qatar menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan usaha dan investasi.
Pertemuan dilanjutkan malam jamuan pada malam harinya oleh Wakil Ketua QCCI guna menindaklanjuti hasil pertemuan usaha.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: