Makassar berdoa untuk korban banjir Garut
25 September 2016 10:35 WIB
Dua petugas PLN membawa meteran usai memutus aliran listrik rumah yang terkena banjir bandang aliran Sungai Ciamanuk di Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat. (ANTARA/Wahyu Putro A)
Makassar (ANTARA News) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengajak seribuan orang yang menunaikan shalat subuh berjamaah di anjungan Pantai Losari agar mendoakan warga Garut, Jawa Barat.
"Mari kita doakan warga Garut yang ditimpa musibah bencana banjir bandang semoga dapat melalui ini semuanya," ujar Pomanto, Minggu.
Wali kota yang akrab disapa Danny ini menyatakan, sebagai manusia sosial dan beragama, selayaknya saling mendoakan dan membantu umat lain yang terkena musibah.
"Mari kita doakan dengan mengirimkan bacaan surat al Fatihah kepada saudara-saudara kita di Garut atas musibah yang menimpah, baik kepada korban meninggal dunia maupun yang sementara ini dirawat di rumah sakit," kata dia kepada ribuan orang itu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar menyatakan banjir yang menerjang tujuh kecamatan di Garut adalah banjir bandang terbesar dan terparah sepanjang sejarah.
Tercatat, 20 orang tewas, 15 orang hilang, 59 orang luka-luka dan sebanyak 725 jiwa diungsikan.
"Mari kita doakan warga Garut yang ditimpa musibah bencana banjir bandang semoga dapat melalui ini semuanya," ujar Pomanto, Minggu.
Wali kota yang akrab disapa Danny ini menyatakan, sebagai manusia sosial dan beragama, selayaknya saling mendoakan dan membantu umat lain yang terkena musibah.
"Mari kita doakan dengan mengirimkan bacaan surat al Fatihah kepada saudara-saudara kita di Garut atas musibah yang menimpah, baik kepada korban meninggal dunia maupun yang sementara ini dirawat di rumah sakit," kata dia kepada ribuan orang itu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar menyatakan banjir yang menerjang tujuh kecamatan di Garut adalah banjir bandang terbesar dan terparah sepanjang sejarah.
Tercatat, 20 orang tewas, 15 orang hilang, 59 orang luka-luka dan sebanyak 725 jiwa diungsikan.
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: