PON 2016 - Ricuh, pertandingan semifinal gulat dihentikan sementara
24 September 2016 17:01 WIB
Pegulat putra Kalimantan Selatan Agus Setia (tengah) diamankan petugas usai bertanding melawan pegulat Kalimantan Timur pada semi final Kelas 54 Kg Putra PON XIX di Arena Saparua Sport Park, Bandung, Jabar, Selasa (27/9/2016). Agus Setia diamankan petugas karena diduga menimbulkan kericuhan. (ANTARA /Zabur Karuru)
Bandung (ANTARA News)- Pertandingan babak semi final kelas 74 kg bebas cabang gulat PON XIX/2016 yang berlangsung di GOR Saparua, Bandung, Sabtu siang, dihentikan sementara oleh panitia pertandingan, karena terjadi kericuhan yang melibatkan penonton dan tim ofisial dari daerah.
Pertandingan yang mempertemukan pegulat tuan rumah Heri Fadli dan Rendi pegulat dari Kalsel tersebut berlangsung dengan sengit dan kedua pegulat saling melakukan strategi menyerang untuk mengumpulkan poin.
Pegulat tuan rumah sempat memimpin tipis perolehan poin dengan skor 5-3, namun beberapa saat kemudian muncul protes dari tim pelatih Kalsel yang menilai wasit pertandingan tidak fair dalam memberikan poin kepada pegulatnya.
"Harusnya kami dapat poin tapi tidak diberi, tapi kalau pegulat tuan rumah pasti diberi, begitu juga ketika pegulat kami melakukan gerakan pasif langsung diberikan peringatan, namun ketika itu terjadi sama pegulat tuan rumah tak ada peringatan," jelas pelatih Gulat Kalsel, H Aini saat melakukan protes kepada tim delegasi teknik cabang olahraga anggar dan dewan hakim.
Protes keras dari kubu Kalsel tersebut juga disambut oleh sejumlah suporter dari perwakilan daerah, dengan meneriaki perangkat pertandingan dan bahkan ada yang melakukan pelemparan sejumlah botol minuman di arena pertandingan.
Beberapa tim ofisial mengharapkan wasit pertandingan asal Korea Selatan yang memimpin laga tersebut diganti, dengan memberikan teriakan "Ganti Wasit" berkali-kali.
Situasi tidak kondusif menjadikan laga babak semifinal tersebut diskors oleh panitia pertandingan.
Panitia mendiskusikan kejadian tersebut antara tim ofisial kedua daerah dan dewan hakim.
Pegulat Kaltim M iqbal yang menyaksikan laga tersebut, mengatakan kekecewaannya terhadap perangkat pertandingan di PON 2016.
"Saya juga menjadi korban pada pertandingan kemarin, saya didiskualifikasi sepihak oleh wasit," katanya.
M Iqbal merupakan pegulat Kaltim yang berlaga di kelas 62kg bebas, saat pertandingan semi final yang berlangsung Jumat melawan pegulat Jatim Puji P, Iqbal didiskualifikasi karena dinyatakan melakukan gerakan pasif oleh wasit pertandingan.
Pertandingan yang mempertemukan pegulat tuan rumah Heri Fadli dan Rendi pegulat dari Kalsel tersebut berlangsung dengan sengit dan kedua pegulat saling melakukan strategi menyerang untuk mengumpulkan poin.
Pegulat tuan rumah sempat memimpin tipis perolehan poin dengan skor 5-3, namun beberapa saat kemudian muncul protes dari tim pelatih Kalsel yang menilai wasit pertandingan tidak fair dalam memberikan poin kepada pegulatnya.
"Harusnya kami dapat poin tapi tidak diberi, tapi kalau pegulat tuan rumah pasti diberi, begitu juga ketika pegulat kami melakukan gerakan pasif langsung diberikan peringatan, namun ketika itu terjadi sama pegulat tuan rumah tak ada peringatan," jelas pelatih Gulat Kalsel, H Aini saat melakukan protes kepada tim delegasi teknik cabang olahraga anggar dan dewan hakim.
Protes keras dari kubu Kalsel tersebut juga disambut oleh sejumlah suporter dari perwakilan daerah, dengan meneriaki perangkat pertandingan dan bahkan ada yang melakukan pelemparan sejumlah botol minuman di arena pertandingan.
Beberapa tim ofisial mengharapkan wasit pertandingan asal Korea Selatan yang memimpin laga tersebut diganti, dengan memberikan teriakan "Ganti Wasit" berkali-kali.
Situasi tidak kondusif menjadikan laga babak semifinal tersebut diskors oleh panitia pertandingan.
Panitia mendiskusikan kejadian tersebut antara tim ofisial kedua daerah dan dewan hakim.
Pegulat Kaltim M iqbal yang menyaksikan laga tersebut, mengatakan kekecewaannya terhadap perangkat pertandingan di PON 2016.
"Saya juga menjadi korban pada pertandingan kemarin, saya didiskualifikasi sepihak oleh wasit," katanya.
M Iqbal merupakan pegulat Kaltim yang berlaga di kelas 62kg bebas, saat pertandingan semi final yang berlangsung Jumat melawan pegulat Jatim Puji P, Iqbal didiskualifikasi karena dinyatakan melakukan gerakan pasif oleh wasit pertandingan.
Pewarta: Arumanto
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016
Tags: