New York (ANTARA News) - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengajak masyarakat dunia untuk memanfaatkan potensi laut sebagai sumber kehidupan ekonomi dunia sekaligus menjadi elemen penting untuk menjaga kelestarian alam, khususnya dalam pengaturan iklim.

Hal tersebut disampaikan Wapres ketika menjadi pembicara dalam Dialog Tingkat Tinggi tentang Kesinambungan Laut dan Ekonomi Biru di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Jumat waktu setempat.

Acara yang digagas oleh Perdana Menteri (PM) Norwegia, Erna Solberg, tersebut juga menghadirkan Presiden Chile, Michelle Bachelet, Menteri Lingkungan Hidup Prancis, Segolene Royal, Menteri Luar Negeri Maladewa, Mohamed Asim, dan Ketua Uni Afrika, Nkosazana Dlamini Zuma.

Dalam paparannya Wapres juga menjelaskan tentang potensi laut dunia yang menjadi sumber penghidupan 12 persen penduduk dunia, menyumbang terhadap 61 persen produk domestik bruto (PDB) dunia, dan menjadi sumber penyerapan karbon untuk memerangi dampak perubahan iklim.

Menurut Wapres JK, tantangan yang sedang dihadapi antara lain pencemaran laut akibat indutrialisasi, emisi karbon akibat polusi bahan kimia, serta aktivitas penangkapan ikan secara berlebihan yang mengganggu ekosistem laut.

Dalam kaitan tersebut Wapres menjelaskan visi baru Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai pelestarian laut yang sejalan dengan pelaksanaan "Goal 14 Agenda 2030" dan sesuai pula dengan konsep Ekonomi Biru (Blue Economy), yaitu upaya menyeimbangkan pemanfaatan potensi ekonomi laut secara optimal dengan memperhatikan kesinambungan pelestariannya.

JK menguraikan bahwa konsep itu meliputi lima elemen, yaitu keamanan laut, diplomasi kelautan, konektivitas laut, budaya kelautan, dan sumberdaya kelautan.

"Indonesia telah mengeluarkan berbagai peraturan serta memperkuat kelembagaan yang mengatur kehidupan laut, serta membangun berbagai proyek percontohan terkait Ekonomi Biru, seperti pelaksanaan Program Ekonomi Biru di Lombok, yang diharapkan dapat menyerap sekitar sekitar 100.000 tenaga kerja," katanya.

Wapres juga menggarisbawahi pentingnya kemitraan global dan kerjasama internasional seperti pengembangan mekanisme keuangan yang inovatif, serta pengembangan penelitian dan peningkatan kapasitas masyarakat mengenai kelautan.

Secara khusus Wapres juga menyerukan kepada masyarakat dunia untuk mengarusutamakan isu penangkapan ikan secara tidak sah, tanpa laporan dan tanpa aturan (illegal, unreported and unregulated fishing/IUUF) dalam berbagai forum internasional yang relevan, serta mengembangkan konsep ekonomi biru untuk kesejahteraan masyarakat.