Garuda targetkan angkut 80.000 turis Indonesia ke Australia
23 September 2016 20:35 WIB
Antisipasi Lonjakan Penumpang. Sejumlah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (23/6/2015). Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat mudik dan arus balik lebaran, Garuda Indonesia menambah jumlah kursi mencapai 1,6 juta seat, kapasitas tersebut naik sebesar 15 persen dibanding hari biasa. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Maskapai Garuda Indonesia menargetkan bisa mengangkut 80.000 turis Indonesia ke Australia melalui kerja sama Tourism Australia selama periode September 2016 hingga April 2017.
Direktur Niaga Garuda Indonesia A Toni Soetirto dalam penandatanganan kerja sama dengan Australia Tourism di Jakarta, Jumat, mengatakan target tersebut meningkat dari yang telah dicapai pada periode sebelumnya 2015, yaitu 50.000 penumpang.
Untuk itu, baik Garuda Indonesia maupun Tourism Australia memperpanjang kerja sama tersebut yang ditandai dengan penandatanganan oleh Direktur Niaga Garuda Indonesia A Toni Soetirto dan Regional General Manager South/South East Asia & Gulf Countries Tourism Australia Michael Newcombe.
"Melalui perpanjangan kerjasama ini, Garuda Indonesia dan Tourism Australia sepakat secara konsisten untuk terus bersinergi dalam mempromosikan layanan penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju berbagai destinasi di Australia seperti Sydney, Melbourne dan Perth," katanya.
Kerjasama tersebut merupakan perpanjangan dari kerjasama sebelumnya, dimana pada tahun 2014 Garuda Indonesia dan Tourism Australia berupaya untuk mempererat hubungan kedua negara dengan mempromosikan penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Australia melalui media konvesional dan media sosial.
Toni menyambut baik menyambut baik perpanjangan kerjasama tersebut karena melalui kerja sama tersebut, pada tahun 2015 lalu Garuda Indonesia berhasil mencatat lebih dari 50,000 penumpang dari 158.000 pengunjung ke Australia dalam kurun waktu 10 bulan dengan menggunakan Garuda Indonesia.
"Sinergi antara Garuda Indonesia dan Tourism Australia tersebut juga berhasil meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Australia sebanyak delapan persen pada semester satu di tahun 2016," katanya.
Dia merinci peningkatan delapan persen tersebut, yakni mencapai 73.500 pengunjung dari enam bulan pertama 2016 dibandingkan dengan 68.100 pengunjung pada periode sama 2015.
Toni menambahkan, pihaknya berharap melalui sinergi tersebut dapat terus mengoptimalkan tingkat keterisian penumpang, khususnya pada segmen pasar baru yang memiliki potensi yang cukup menjanjikan ke depannya.
Dengan berbagai potensi market yang ada, dia menuturkan, Australia menjadi salah satu pasar paling potensial bagi Garuda Indonesia.
Menurut dia, kedekatan Indonesia dan Australia secara geografis membuat banyaknya pengguna jasa di antara kedua negara untuk berkunjung baik untuk keperluan bisnis, wisata, pendidikan maupun kesehatan.
"Selain itu, kiranya kerja sama ini juga dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna jasa Garuda Indonesia dengan menawarkan Kangaroo Road yakni Sydney, Melbourne, dan Perth, yang merupakan salah satu pasar potensial bagi Garuda Indonesia," katanya.
Dengan rute Kangaroo Road tersebut, lanjut dia, Garuda Indonesia juga menawarkan koneksi yang nyaman penerbangan bagi seluruh pengguna jasa yang berangkat dari Australia dan ingin melanjutkan penerbangan ke rute-rute Garuda Indonesia lainnya.
Sementara itu, General Manager Regional South / South East Asia & Gulf Pariwisata Negara Australia Michael Newcombe mengaku antusias bisa kembali bekerja sama dalam kemitraan dengan Garuda Indonesia, yang merupakan salah satu maskapai penerbangan bintang lima di dunia, khususnya dalam rangka peningkatan kunjungan wisata ke Indonesia dan Australia.
Adapun kunjungan wisata Indonesia ke Australia telah meningkat secara signikan, dengan tingkat capaian pertumbuhan kunjungan wisata Indonesia ke Australia yang mencapai angka 158.000 pengunjung pada tahun lalu.
"Kami cukup optimis kemitraan bersama Garuda Indonesia ini akan membantu kami untuk terus meningkatkan pertumbuhan kunjungan pariwisata antara kedua negara sekarang dan ke depannya," katanya.
Saat ini, Garuda Indonesia melayani penerbangan langsung dari dan menuju Australia sebanyak lebih dari 33 penerbangan per minggu yang dilayani dari Denpasar dan Jakarta ke sejumlah kota di Australia seperti Melbourne, Sydney dan Perth.
Penerbangan dari Denpasar menuju Melbourne, Sydney dan Perth dilayani satu kali setiap harinya. Sementara penerbangan dari Jakarta menuju Melbourne, Sydney dan Perth dilayani empat kali dalam seminggu.
Direktur Niaga Garuda Indonesia A Toni Soetirto dalam penandatanganan kerja sama dengan Australia Tourism di Jakarta, Jumat, mengatakan target tersebut meningkat dari yang telah dicapai pada periode sebelumnya 2015, yaitu 50.000 penumpang.
Untuk itu, baik Garuda Indonesia maupun Tourism Australia memperpanjang kerja sama tersebut yang ditandai dengan penandatanganan oleh Direktur Niaga Garuda Indonesia A Toni Soetirto dan Regional General Manager South/South East Asia & Gulf Countries Tourism Australia Michael Newcombe.
"Melalui perpanjangan kerjasama ini, Garuda Indonesia dan Tourism Australia sepakat secara konsisten untuk terus bersinergi dalam mempromosikan layanan penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju berbagai destinasi di Australia seperti Sydney, Melbourne dan Perth," katanya.
Kerjasama tersebut merupakan perpanjangan dari kerjasama sebelumnya, dimana pada tahun 2014 Garuda Indonesia dan Tourism Australia berupaya untuk mempererat hubungan kedua negara dengan mempromosikan penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Australia melalui media konvesional dan media sosial.
Toni menyambut baik menyambut baik perpanjangan kerjasama tersebut karena melalui kerja sama tersebut, pada tahun 2015 lalu Garuda Indonesia berhasil mencatat lebih dari 50,000 penumpang dari 158.000 pengunjung ke Australia dalam kurun waktu 10 bulan dengan menggunakan Garuda Indonesia.
"Sinergi antara Garuda Indonesia dan Tourism Australia tersebut juga berhasil meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Australia sebanyak delapan persen pada semester satu di tahun 2016," katanya.
Dia merinci peningkatan delapan persen tersebut, yakni mencapai 73.500 pengunjung dari enam bulan pertama 2016 dibandingkan dengan 68.100 pengunjung pada periode sama 2015.
Toni menambahkan, pihaknya berharap melalui sinergi tersebut dapat terus mengoptimalkan tingkat keterisian penumpang, khususnya pada segmen pasar baru yang memiliki potensi yang cukup menjanjikan ke depannya.
Dengan berbagai potensi market yang ada, dia menuturkan, Australia menjadi salah satu pasar paling potensial bagi Garuda Indonesia.
Menurut dia, kedekatan Indonesia dan Australia secara geografis membuat banyaknya pengguna jasa di antara kedua negara untuk berkunjung baik untuk keperluan bisnis, wisata, pendidikan maupun kesehatan.
"Selain itu, kiranya kerja sama ini juga dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna jasa Garuda Indonesia dengan menawarkan Kangaroo Road yakni Sydney, Melbourne, dan Perth, yang merupakan salah satu pasar potensial bagi Garuda Indonesia," katanya.
Dengan rute Kangaroo Road tersebut, lanjut dia, Garuda Indonesia juga menawarkan koneksi yang nyaman penerbangan bagi seluruh pengguna jasa yang berangkat dari Australia dan ingin melanjutkan penerbangan ke rute-rute Garuda Indonesia lainnya.
Sementara itu, General Manager Regional South / South East Asia & Gulf Pariwisata Negara Australia Michael Newcombe mengaku antusias bisa kembali bekerja sama dalam kemitraan dengan Garuda Indonesia, yang merupakan salah satu maskapai penerbangan bintang lima di dunia, khususnya dalam rangka peningkatan kunjungan wisata ke Indonesia dan Australia.
Adapun kunjungan wisata Indonesia ke Australia telah meningkat secara signikan, dengan tingkat capaian pertumbuhan kunjungan wisata Indonesia ke Australia yang mencapai angka 158.000 pengunjung pada tahun lalu.
"Kami cukup optimis kemitraan bersama Garuda Indonesia ini akan membantu kami untuk terus meningkatkan pertumbuhan kunjungan pariwisata antara kedua negara sekarang dan ke depannya," katanya.
Saat ini, Garuda Indonesia melayani penerbangan langsung dari dan menuju Australia sebanyak lebih dari 33 penerbangan per minggu yang dilayani dari Denpasar dan Jakarta ke sejumlah kota di Australia seperti Melbourne, Sydney dan Perth.
Penerbangan dari Denpasar menuju Melbourne, Sydney dan Perth dilayani satu kali setiap harinya. Sementara penerbangan dari Jakarta menuju Melbourne, Sydney dan Perth dilayani empat kali dalam seminggu.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: