Jakarta (ANTARA News) - Kurang dari 24 jam setelah Partai Demokrat dan partai politik koalisinya mengumumkan nama Mayor Infantri Agus Yudhoyono sebagai calon gubernur DKI pada Pilkada 2017 nanti, Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, menggelar konferensi pers.




“Mayor Agus itu termasuk kader (TNI) yang dipersiapkan. Saya berat, tapi itu pilihan dan hak pribadi dan saya harus merelakan itu. Kader yang saya siapkan itu memilih ke jalur politik praktis, itu berat namun itu hak pribadi,” katanya, kepada pers, di GOR Ahmad Yani, Markas Besar TNI, di Cilangkap, Jakarta, Jumat.




Nurmantyo mengulas program kerjanya semasa menjadi kepala staf TNI AD saat itu. Sebagai kepala staf TNI AD, kata dia, dia memiliki program reformasi TNI (AD) yang meliputi doktrin dan hal lain seputar pertempuran.




“Saya kumpulkan angkatan 2004 sampai 1990 yang terbaik. Agus termasuk di dalam tim itu dan dia termasuk kader yang dipersiapkan,” katanya. Mayor Infantri Agus Yudhoyono adalah alumnus Akademi Militer pada 2000. Ayahnya, Jenderal TNI (Purnawirawan) Susilo Yudhoyono juga alumnus Akademi Militer pada 1973.




Hal yang sama pada ayah dan anak itu adalah sama-sama meraih gelar terhormat sebagai lulusan terbaik pada tahun kelulusan masing-masing. Keduanya meraih pedang dan gelar Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik dari aspek mental-kepemimpinan, kesemaptaan jasmani, dan inteletualitasnya.




Saat ini, Mayor Infantri Agus Yudhoyono menjadi komandan Batalion Infantri Mekanis 203 di bawah jajaran Brigade Infantri 1/Pengamanan Ibukota Kodam Jaya. Sebetulnya, pada 1 April 2017 nanti dia akan naik pangkat menjadi letnan kolonel.




Menurut Nurmantyo, surat pengunduran diri Agus itu sudah diterima Kepala Staf TNI AD, Mulyono, pagi ini. “Saya hanya mendapatkan surat tembusan dan prosesnya bisa secepatnya. Hari ini sudah bisa selesai,” katanya.






Jenjang pengajuan surat pengunduran diri dia adalah kepada komandan Brigade Infantri 1/Pengamanan Ibukota Kodam Jaya, lalu kepada panglima Kodam Jaya, dan berakhir di kepala staf TNI AD. Hal ini terjadi karena dia adalah seorang perwira menengah di tingkat mayor.