Jakarta (ANTARA News) - Menjelang pertemuan Leicester City dengan MU di Old Trafford esok Sabtu, Claudio Ranieri menjadi manajer Liga Utama Inggris terakhir yang berdamai dengan Jose Mourinho dengan melukiskan perseteruannya dengan bos Manchester United sudah menjadi prasejarah.

Mourinho pernah menyebut Ranieri "pecundang" ketika dia menggantikannya di Chelsea saat bakti pertamanya di Inggris, dan hubungan mereka semakin memburuk ketika keduanya menjadi manajer di Serie A.

Ranieri menegaskan masa lalu sudah mati dan terkubur. Kini dia ingin minum anggur bersama dengan Mourinho setelah pertandingan Sabtu itu.

"Itu prasejarah," kata Ranieri kepada wartawan dalam jumpa pers. "Itu sudah lama sekali. Sekarang sudah normal. Saya suka anggur merah dan andai dia menawari saya maka saya akan menyanggupinya dan minum bersama dia."

Sebelumnya Mourinho sudah berbaikkan dengan manajer Manchester City Pep Guardiola dan manajer Watford Walter Mazzarri.

Hubungan dengan Guardiola mencapai titik terendah sewaktu keduanya menangani Barcelona dan Real Madrid. Sedangkan kepada Mazzarri, Mourinho pernah mengatakan keledai pekerja keras saat keduanya berseteru di Italia.

United menjamu Leicester setelah dua kali kalah secara beruntun di liga melawan City dan Watford, namun pernah mengalahkan Leicester City pada Community Shield Agustus silam.

Ranieri yang timnya kini melewati United pada klasemen liga dengan berselisih dua poin, membela kritik Mourinho terhadap pemain-pemainnya setelah United kalah 1-3 melawan Watford Minggu pekan lalu.

"Dia adalah manajer yang hebat, cerdas dan orang yang fantastis. Setiap manajer punya aturan sendiri dan kadang-kadang Anda perlu mengkritik. Kadang-kadang, mungkin bukan di sini, pada klub lain, saya juga memprovokasi reaksi pemain," kata Ranieri seperti dikutip Reuters.