KRI Bima Suci jadi pengganti KRI Dewaruci
22 September 2016 19:47 WIB
KRI Dewaruci berlayar ketika mengikuti upacara memperingati HUT ke-70 Armada di Dermaga Madura Koarmatim, Ujung Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Senin (7/12/2015). Peringatan untuk mengenang dan memperingati terbentuknya Armada Indonesia sebagai tulang punggung kekuatan pertahanan negara di laut tersebut mengangkat tema Armada RI yang kuat, hebat dan profesional siap menjaga kedaulatan NKRI. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Makassar (ANTARA News) - KRI Bima Suci tengah dipersiapkan menjadi kapal latih pengganti KRI Dewaruci yang kini sudah berusia 63 tahun.
"Kapal latih itu sedang dibangun di Spanyol dan diharapkan 2017 sudah jadi, kemudian dibawa ke Indonesia," kata Laksamana Pertama TNI Yusup dalam kehadiran KRI Dewaruci yang membawa taruna perwakilan tujuh negara ASEAN di Makassar, Kamis.
Menurut dia, latar belakang penggantian KRI Dewaruci ini karena sudah melebihi masa tugasnya, kendati kelak tidak berarti dipensiunkan setelah kapal baru tiba.
KRI Dewaruci sendiri dibangun di Jerman pada 1953 bersama dua kapal lainnya yang dibeli oleh Pemerintah Jerman dan Pemerintah Yugoslavia. Hanya saja, kedua kapal itu sudah karam.
"Tinggal KRI Dewaruci di Indonesia yang masih bertahan dan masih beroperasi," kata Yusup yang memiliki pengalaman berlayar dengan KRI Dewaruci ini.
Mengenai perbandingan kapasitas kapal baru itu, lanjut dia, KRI Bima Suci besarnya dua kali lipat dan mampu mengangkut 150 orang penumpang dibanding KRI Dewaruci yang memiliki kapasitas 60-70 orang penumpang saja.
Kendati kapasitas KRI Dewaruci lebih kecil, namun dalam sejarahnya kapal yang penuh heroisme ini sudah berkeliling dunia dan mendapatkan banyak penghargaan internasional diantaranya Samkarya Nugraha, karena sudah melebihi masa dinasnya sebagai kapal latih.
"KRI Dewaruci meski memiliki mesin, namun tetap mengajarkan sistem kebaharian yang menggunakan kearifan lokal, misalnya untuk penentuan arah para taruna dilatih melihat tanda-tanda alam seperti bintang," kata Yusup.
Kehadiran KRI Dewaruci di Makassar pada 20 - 23 September 2016 merupakan rangkaian destinasi dari program "Cadet ASEAN Sail 2016" yang diikuti para taruna perwakilan dari delapan negara tetangga.
"Kapal latih itu sedang dibangun di Spanyol dan diharapkan 2017 sudah jadi, kemudian dibawa ke Indonesia," kata Laksamana Pertama TNI Yusup dalam kehadiran KRI Dewaruci yang membawa taruna perwakilan tujuh negara ASEAN di Makassar, Kamis.
Menurut dia, latar belakang penggantian KRI Dewaruci ini karena sudah melebihi masa tugasnya, kendati kelak tidak berarti dipensiunkan setelah kapal baru tiba.
KRI Dewaruci sendiri dibangun di Jerman pada 1953 bersama dua kapal lainnya yang dibeli oleh Pemerintah Jerman dan Pemerintah Yugoslavia. Hanya saja, kedua kapal itu sudah karam.
"Tinggal KRI Dewaruci di Indonesia yang masih bertahan dan masih beroperasi," kata Yusup yang memiliki pengalaman berlayar dengan KRI Dewaruci ini.
Mengenai perbandingan kapasitas kapal baru itu, lanjut dia, KRI Bima Suci besarnya dua kali lipat dan mampu mengangkut 150 orang penumpang dibanding KRI Dewaruci yang memiliki kapasitas 60-70 orang penumpang saja.
Kendati kapasitas KRI Dewaruci lebih kecil, namun dalam sejarahnya kapal yang penuh heroisme ini sudah berkeliling dunia dan mendapatkan banyak penghargaan internasional diantaranya Samkarya Nugraha, karena sudah melebihi masa dinasnya sebagai kapal latih.
"KRI Dewaruci meski memiliki mesin, namun tetap mengajarkan sistem kebaharian yang menggunakan kearifan lokal, misalnya untuk penentuan arah para taruna dilatih melihat tanda-tanda alam seperti bintang," kata Yusup.
Kehadiran KRI Dewaruci di Makassar pada 20 - 23 September 2016 merupakan rangkaian destinasi dari program "Cadet ASEAN Sail 2016" yang diikuti para taruna perwakilan dari delapan negara tetangga.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: