Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup naik sebesar 37,67 poin atau 0,70 persen menjadi 5.380,26.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 9,24 poin (1,00 persen) menjadi 930,57.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa kebijakan suku bunga acuan baik dari Bank Indonesia maupun eksternal, terutama dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed) menjadi salah satu faktor yang mendorong indeks BEI menguat.

"IHSG mengalami penguatan seiring kebijakan suku bunga acuan baik dari luar maupun domestik. The Fed yang mempertahankan suku bunganya mendorong aset berisiko kembali diminati investor," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (7-Day Repo Rate), memberi harapan positif bagi perekonomian Indonesia dan direspon oleh pelaku pasar saham dengan melakukan aksi beli.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada hari ini (Kamis, 22/9) memutuskan menurunkan BI 7-day Repo Rate sebesar 25 basis points (bps) dari 5,25 persen menjadi 5,00 persen. Sementara The Fed mempertahankan suku bunganya di level 0,25-0,50 persen.

Secara teknikal, lanjut dia, posisi IHSG mulai masuk dalam tren penguatan menuju level batas atas ke posisi 5.421 poin, sedangkan level batas bawah yang musti dpertahankan yakni level 5.302 poin untuk dapat mempertahankan pola itu.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 259.079 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,08 miliar lembar saham senilai Rp7,08 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 89,90 poin (0,38 persen) ke level 23.759,80, indeks Nikkei naik 315,47 poin (1,91 persen) ke level 16.807,62, dan Straits Times melemah 4,68 poin (0,16 persen) posisi 2.846,06.