Garut, Jawa Barat (ANTARA News) - Menteri Sosial, Khofifah Parawansa, meninjau dapur umum dan lokasi pengungsian korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat untuk memastikan logistik pengungsi terpenuhi.

"Saya sudah cek dua dapur umum untuk memastikan logistik pengungsi mereka yang terdampak korban bencana alam longsor dan banjir bandang bisa terpenuhi," kata dia, di Garut, Kamis.

Di dapur umum yang menyediakan hampir 2.000 nasi bungkus untuk pengungsi dan relawan tersebut Mensos bergabung dengan para relawan Taruna Siaga Bencana dan membantu membungkus nasi beserta lauknya.

Selain itu, dia juga meninjau pengungsian dan dapur umum di Markas Korem 062/Tarumanegara di Garut. Dari dua dapur umum itu, dia menilai cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi dan relawan.

"Yang penting proses pengirimannya terpenuhi karena ada sebagian pengungsi yang sementara menumpang di rumah saudaranya, tapi logistik mereka tetap harus terpenuhi," ujar dia.

Sesuai prosedur operasi standar penanganan bencana, saat bupati sudah mengeluarkan SK darurat maka cadangan beras pemerintah sampai 100 ton bisa dikeluarkan.

Jumlah itu bisa bertambah menjadi 200 ton jika surat itu dikeluarkan gubernur dan lebih banyak lagi jika sampai menteri sosial yang menandatangani.


"Saya sudah tanyakan cek gudang Bulog dan sudah disiapkan 50 ton beras, artinya beras ini harus terjaga di gudang divre maupun subdivre," tambah dia.

Banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah daerah di Kabupaten Garut, Selasa (20/9), akibat Sungai Cimanuk meluap karena hujan lebat yang terjadi pada pukul 19.00 WIB. Banjir bandang merusak ratusa unit rumah warga dan dilaporkan 23 orang meninggal dunia.