Rinda Salmun pede bawa tenun garut ke Los Angeles Fashion Week
22 September 2016 10:30 WIB
Salah satu karya perancang Rinda Salmun yang akan dipamerkan di ajang Los Angeles Fashion Week 2017, pekan depan. (ANTARA News/ Lia Wanadriani Santosa)
Jakarta (ANTARA News) - Perancang busana Rinda Salmun percaya diri karya-karyanya bisa menembus pasar luar negeri seperti Los Angeles.
"Evertything is possible. Channel untuk go global open untuk orang dari mana-mana," ujar dia kepada ANTARA News belum lama ini.
Rinda akan menghadirkan karyanya di Los Angeles Fashion Week 2017 bersama Ivan Gunawan, Oscar Lawalata, Nonita Respati, dan Aurelia Santoso.
Menurut Rinda, pasar luar negeri hanya membedakan karya busana seorang desainer bermutu atau tidak, tanpa peduli asal desainer.
"Orang-orang di sana open, tidak membedakan karya, kecuali dari mutunya," tutur perempuan yang telah bercita-cita menjadi desainer sejak di bangku sekolah dasar itu.
Selain mutu, sambung dia, menembus pasar luar negeri juga membutuhkan usaha marketing yang mumpuni.
"Butuh usaha, public relations dan marketing. Sejauh ini aku buzzing, orang marketing membuat page (untuk mempromosikan karya busana) agar calon buyers bisa melihat," kata Rinda.
LAFW 2017 yang akan berlangsung pekan depan hingga Oktober. Pada peragaan kali pertamanya di LA itu, Rinda akan memamerkan keindahan tenun Garut, Jawa Barat.
Tenun ini hadir dalam beragam jenis pakaian yang mudah dipadudankan, mulai dari atasan seperti blazer, cut out (pakaian tanpa lengan) dan bawahan semisal rok. Total koleksi yang nanti akan ditampilkan sekitar 50 koleksi.
"Targetku bisa jualan, menembus pasar di sana, memperkenalkan desain-desain karya desainer Indonesia, bahan-bahas khas Indonesia," pungkas Rinda.
"Evertything is possible. Channel untuk go global open untuk orang dari mana-mana," ujar dia kepada ANTARA News belum lama ini.
Rinda akan menghadirkan karyanya di Los Angeles Fashion Week 2017 bersama Ivan Gunawan, Oscar Lawalata, Nonita Respati, dan Aurelia Santoso.
Menurut Rinda, pasar luar negeri hanya membedakan karya busana seorang desainer bermutu atau tidak, tanpa peduli asal desainer.
"Orang-orang di sana open, tidak membedakan karya, kecuali dari mutunya," tutur perempuan yang telah bercita-cita menjadi desainer sejak di bangku sekolah dasar itu.
Selain mutu, sambung dia, menembus pasar luar negeri juga membutuhkan usaha marketing yang mumpuni.
"Butuh usaha, public relations dan marketing. Sejauh ini aku buzzing, orang marketing membuat page (untuk mempromosikan karya busana) agar calon buyers bisa melihat," kata Rinda.
LAFW 2017 yang akan berlangsung pekan depan hingga Oktober. Pada peragaan kali pertamanya di LA itu, Rinda akan memamerkan keindahan tenun Garut, Jawa Barat.
Tenun ini hadir dalam beragam jenis pakaian yang mudah dipadudankan, mulai dari atasan seperti blazer, cut out (pakaian tanpa lengan) dan bawahan semisal rok. Total koleksi yang nanti akan ditampilkan sekitar 50 koleksi.
"Targetku bisa jualan, menembus pasar di sana, memperkenalkan desain-desain karya desainer Indonesia, bahan-bahas khas Indonesia," pungkas Rinda.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
Tags: