PMI kirim air bersih ke Garut
22 September 2016 10:27 WIB
Warga mengumpulkan barang-barang dari puing bangunan rumah yang roboh karena terjangan banjir bandang akibat luapan air Sungai Ciamanuk di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (21/9/2016).(ANTARA/Adeng Bustomi)
Jakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat mengirimkan dua truk tangki air bersih dan bantuan lain ke lokasi bencana banjir bandang di Garut, Jawa Barat.
Menurut Kepala Markas PMI Pusat Sunarbowo Sandi di Jakarta, Kamis, sebelumnya PMI sudah mengirimkan 250 terpal, 250 selimut, dan 50 kantong jenazah ke daerah bencana.
Berdasarkan penilaian kebutuhan bantuan yang dilakukan PMI, ia mengatakan, korban banjir sekarang membutuhkan bantuan berupa air bersih, tenda darurat, selimut, tikar, sarung, alat pembersih, bahan makan, peralatan keluarga, dan perlengkapan bayi.
Banjir di Garut, menurut Kepala Humas Unit Transfusi Darah Pusat PMI Putri Srihartaty, juga menyebabkan seluruh peralatan pelayanan darah UTD Kabupaten Garut tidak bisa digunakan.
"Tempat penyimpanan darah atau Blood Bank (bank darah) terendam air. Darah yang sudah disimpan juga sudah tercampur lumpur," katanya.
Menurut Kepolisian Daerah Jawa Barat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di Kabupaten Garut pada Rabu malam (21/9) bertambah menjadi 23 orang.
Luapan air Sungai Cimanuk yang membuat permukiman penduduk kebanjiran juga menyebabkan warganya terluka serta hanyut. Tercatat ada empat orang yang luka berat, 27 orang luka ringan, 12 orang masih hilang akibat bencana itu.
Tim evakuasi dari kepolisian, Basarnas, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan warga masih melanjutkan upaya untuk mencari korban yang hilang akibat banjir yang melanda Garut.
Menurut Kepala Markas PMI Pusat Sunarbowo Sandi di Jakarta, Kamis, sebelumnya PMI sudah mengirimkan 250 terpal, 250 selimut, dan 50 kantong jenazah ke daerah bencana.
Berdasarkan penilaian kebutuhan bantuan yang dilakukan PMI, ia mengatakan, korban banjir sekarang membutuhkan bantuan berupa air bersih, tenda darurat, selimut, tikar, sarung, alat pembersih, bahan makan, peralatan keluarga, dan perlengkapan bayi.
Banjir di Garut, menurut Kepala Humas Unit Transfusi Darah Pusat PMI Putri Srihartaty, juga menyebabkan seluruh peralatan pelayanan darah UTD Kabupaten Garut tidak bisa digunakan.
"Tempat penyimpanan darah atau Blood Bank (bank darah) terendam air. Darah yang sudah disimpan juga sudah tercampur lumpur," katanya.
Menurut Kepolisian Daerah Jawa Barat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di Kabupaten Garut pada Rabu malam (21/9) bertambah menjadi 23 orang.
Luapan air Sungai Cimanuk yang membuat permukiman penduduk kebanjiran juga menyebabkan warganya terluka serta hanyut. Tercatat ada empat orang yang luka berat, 27 orang luka ringan, 12 orang masih hilang akibat bencana itu.
Tim evakuasi dari kepolisian, Basarnas, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan warga masih melanjutkan upaya untuk mencari korban yang hilang akibat banjir yang melanda Garut.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: