Aleppo (ANTARA News) - Puluhan serangan udara menghantam Aleppo di wilayah bagian utara Suriah dan sekitarnya dalam semalam menurut laporan koresponden AFP di kota yang menjadi medan perang itu pada Rabu (21/9).

Lebih dari 100 ledakan terdengar sejak tengah malam hingga Selasa dini hari sementara suara pesawat-pesawat tempur terdengar terbang di atas Aleppo. Rentetan serangan reda setelah hujan turun saat fajar tiba.

Belum jelas siapa yang ada di balik serangan tersebut atau jumlah korban yang tewas akibat serangan.

Pesawat militer Suriah dan Rusia diketahui beroperasi di daerah tersebut.

Di Sukkari, distrik bagian timur yang dikuasai pemberontak, Abu Ahmad membersihkan puing-puing dan kaca dari jalan yang dia lewati setelah serangan menghancurkan gedung enam lantai di sampingnya, menewaskan tetangganya.

"Tidak ada yang berada di bangunan itu kecuali dua bersaudara. Keluarga keduanya sedang di luar kota dalam dua pekan terakhir," kata Abu Ahmad.

"Saya berkunjung dan minum teh dengan mereka sejam sebelum serangan. Seorang dari mereka menasihati saya agar pindah dari lantai empat gedung saya ke lantai yang lebih rendah karena serangan mulai lagi."

"Hanya satu jam setelah saya pergi, satu rudal menghancurkan gegung mereka dan mereka berdua meninggal di bawah reruntuhan," kata Abu Ahmad.

Media pemerintah Suriah pada Rabu melaporkan bahwa kota yang dikuasai pemerintah di bagian barat juga kena serangan pemberontak.

Menurut kantor berita SANA, dua orang tewas dan tujuh terluka akibat "tembakan yang dilancarkan kelompok teroris di permukiman Salahedin di Aleppo."

Bentrokan juga meningkat di bagian barat daya kota menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Menurut kelompok pemantau yang berbasis di Inggris itu pasukan pemerintah menggeledah sejumlah gedung di sana dan mengonfirmasi bahwa puluhan serangan terjadi di paruhan wilayah bagian timur di kota itu.

Lebih dari 300.000 orang sudah tewas sejak perang Suriah pertama meletus pada Maret 2011.