Ahok-Djarot jadi pembuktian implementasi Bhinneka Tunggal Ika
21 September 2016 23:30 WIB
Pasangan Bakal Calon Gubernur Dari PDIP Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusung PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kanan) berfoto bersama usai diumumkan di Kantor DPP PDI Perjuangan Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (20/9/2016). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf) ()
Jakarta (ANTARA News) - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pencalonan dirinya bersama Djarot Saiful Hidayat menjadi pembuktian implementasi keberagaman di Indonesia sesuai nilai-nilai luhur Bhinneka Tunggal Ika.
"Ini bukan bicara soal memenangkan Pilkada DKI. Ini untuk menunjukkan bahwa setelah 71 tahun Indonesia merdeka, kita tidak memilih berdasarkan warna kulit. Ini pertaruhan sesuai dengan cita-cita bangsa ini. Berbeda dengan Amerika yang membutuhkan waktu 200 tahun untuk bisa menerima keberagaman," kata Ahok usai menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di DPP Partai NasDem, Jakarta, Rabu.
Ia berharap pertarungan antarcalon gubernur dan wakil gubernur DKI ke depan jangan sampai diarahkan kepada isu-isu SARA.
"Kita harus berlomba program tanpa SARA. Silakan lawan kritik program-program kami," ujarnya.
Calon petahana ini mengakui bahwa selama memimpinan Ibu Kota Jakarta masih memiliki kekurangan. "Kami memang memiliki kelemahan, kritik kami untuk lakukan perbaikan. Kelemahan jangan diingat untuk dibenci," tegas Ahok.
Bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot menegaskan bahwa sebagai petahana pihaknya memiliki tugas untuk melanjutkan program yang telah dijalankan selama lima tahun ini.
Menurutnya, pembangunan Jakarta tidak cukup hanya dilakukan selama lima tahun.
"Pembangunan Jakarta itu tidak bisa hanya lima tahun, perlu keberlanjutan program kerja yang harus dituntaskan. Ini demi seluruh rakyat Jakarta, dan seluruh masyarakat, dimana Jakarta sebagai miniatur Indonesia," jelasnya.
Ia mengakui, masih banyak program pembangunan ibu kota yang belum terselesaikan.
"Masih banyak yang belum selesai. Dalam perjalanannya kami sadari ada kelemahan. Ini ujian dan tantangan bagi kami semua," tutur Djarot.
Sementara itu, Surya Paloh berharap bahwa pasangan petahana itu dapat melanjutkan keberhasilan program yang telah dijalankannya selama memimpin Ibu Kota Jakarta.
"Pasangan Ahok-Djarot ini pasangan yang kami dukung sepenuhnya. Kami menaruh harapan agar output kinerja mereka selama menjalankan tugas sebagai gubernur dan wakil gubernur dapat dilanjutkan," ujarnya.
Ia menambahkan, program yang dijalankan selama ini telah memberikan dampak positif kepada warga Jakarta.
"Output kinerja telah memberikan harapan. Oleh karena itu, prestasi yang ada bisa dilanjutkan ketika mereka akan terpilih kembali," harapnya.
"Ini bukan bicara soal memenangkan Pilkada DKI. Ini untuk menunjukkan bahwa setelah 71 tahun Indonesia merdeka, kita tidak memilih berdasarkan warna kulit. Ini pertaruhan sesuai dengan cita-cita bangsa ini. Berbeda dengan Amerika yang membutuhkan waktu 200 tahun untuk bisa menerima keberagaman," kata Ahok usai menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di DPP Partai NasDem, Jakarta, Rabu.
Ia berharap pertarungan antarcalon gubernur dan wakil gubernur DKI ke depan jangan sampai diarahkan kepada isu-isu SARA.
"Kita harus berlomba program tanpa SARA. Silakan lawan kritik program-program kami," ujarnya.
Calon petahana ini mengakui bahwa selama memimpinan Ibu Kota Jakarta masih memiliki kekurangan. "Kami memang memiliki kelemahan, kritik kami untuk lakukan perbaikan. Kelemahan jangan diingat untuk dibenci," tegas Ahok.
Bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot menegaskan bahwa sebagai petahana pihaknya memiliki tugas untuk melanjutkan program yang telah dijalankan selama lima tahun ini.
Menurutnya, pembangunan Jakarta tidak cukup hanya dilakukan selama lima tahun.
"Pembangunan Jakarta itu tidak bisa hanya lima tahun, perlu keberlanjutan program kerja yang harus dituntaskan. Ini demi seluruh rakyat Jakarta, dan seluruh masyarakat, dimana Jakarta sebagai miniatur Indonesia," jelasnya.
Ia mengakui, masih banyak program pembangunan ibu kota yang belum terselesaikan.
"Masih banyak yang belum selesai. Dalam perjalanannya kami sadari ada kelemahan. Ini ujian dan tantangan bagi kami semua," tutur Djarot.
Sementara itu, Surya Paloh berharap bahwa pasangan petahana itu dapat melanjutkan keberhasilan program yang telah dijalankannya selama memimpin Ibu Kota Jakarta.
"Pasangan Ahok-Djarot ini pasangan yang kami dukung sepenuhnya. Kami menaruh harapan agar output kinerja mereka selama menjalankan tugas sebagai gubernur dan wakil gubernur dapat dilanjutkan," ujarnya.
Ia menambahkan, program yang dijalankan selama ini telah memberikan dampak positif kepada warga Jakarta.
"Output kinerja telah memberikan harapan. Oleh karena itu, prestasi yang ada bisa dilanjutkan ketika mereka akan terpilih kembali," harapnya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: