PON 2016 - Lifter Triyatno gagal pertahankan emas
21 September 2016 19:07 WIB
Angkat Besi Asian Games Atlet angkat besi Indonesia Triyatno gagal mengangkat beban seberat 181 kg pada angkatan Clean&Jerk kelas 77 kg Asian Games ke-17 di Moonlight Festival garden, Incheon, Korsel, Selasa (23/9). Triyatno gagal meraih medali di kelas itu. (ANTARA FOTO/SAPTONO) ()
Bandung (ANTARA News) - Lifter andalan Kalimantan Timur Triyatno gagal menyumbangkan medali emas pada pertandingan angkat besi kelas 69kg PON XIX/2016 di Gor Sabilulungan, Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Triyatno yang turut tampil di Olimpiade Rio De Jeneiro 2016 itu kalah bersaing dengan lifter tuan rumah Jawa Barat Deni yang berhasil mengangkat beban dengan berat total 328 kg.
Sementara Triyatno hanya mampu mengangkat beban dengan total 320 kg.
Sedangkan peringkat ketiga diraih oleh lifter asal Jambi, Danial dengan total angkatan 282 kg.
Bagi Triyatno, ini merupakan medali perak pertamanya di pentas olahraga empat tahunan setelah di dua kali PON yakni PON 2008 di Kaltim dan PON 2012 di Riau, ia selalu meraih medali emas.
Triyatno, yang juga menyumbangkan medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008 dan medali perak Olimpiade London 2012, mengaku telah bertanding dengan maksimal.
Ia mengatakan telah berusaha mengejar ketertinggalan di angkatan snatch dengan Deni yang tertinggal 4 kg. Sayangnya di angkatan clean and jerk, ia tidak mampu mengejar ketertinggalan dan harus puas untuk menduduki juara kedua.
"Saya sudah berusaha, tapi memang Deni tampil luar biasa, selamat untuk tuan rumah telah mendapatkan medali emas," kata Triatno.
Pelatih angkat Besi Kaltim, Lukman menilai Triyatno tampil dibawah performa terbaiknya.
"Tri masih belum fit seratus persen dari recovery pasca Olimpiade 2016, tapi dia sudah berusaha maksimal, meskipun dari segi hasil meleset," jelas Lukman.
Triyatno yang turut tampil di Olimpiade Rio De Jeneiro 2016 itu kalah bersaing dengan lifter tuan rumah Jawa Barat Deni yang berhasil mengangkat beban dengan berat total 328 kg.
Sementara Triyatno hanya mampu mengangkat beban dengan total 320 kg.
Sedangkan peringkat ketiga diraih oleh lifter asal Jambi, Danial dengan total angkatan 282 kg.
Bagi Triyatno, ini merupakan medali perak pertamanya di pentas olahraga empat tahunan setelah di dua kali PON yakni PON 2008 di Kaltim dan PON 2012 di Riau, ia selalu meraih medali emas.
Triyatno, yang juga menyumbangkan medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008 dan medali perak Olimpiade London 2012, mengaku telah bertanding dengan maksimal.
Ia mengatakan telah berusaha mengejar ketertinggalan di angkatan snatch dengan Deni yang tertinggal 4 kg. Sayangnya di angkatan clean and jerk, ia tidak mampu mengejar ketertinggalan dan harus puas untuk menduduki juara kedua.
"Saya sudah berusaha, tapi memang Deni tampil luar biasa, selamat untuk tuan rumah telah mendapatkan medali emas," kata Triatno.
Pelatih angkat Besi Kaltim, Lukman menilai Triyatno tampil dibawah performa terbaiknya.
"Tri masih belum fit seratus persen dari recovery pasca Olimpiade 2016, tapi dia sudah berusaha maksimal, meskipun dari segi hasil meleset," jelas Lukman.
Pewarta: Arumanto
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016
Tags: