PON 2016 - Pasangan suami istri ini rebut emas balap sepeda
21 September 2016 18:52 WIB
Pembalap sepeda DKI Jakarta Aiman Cahyadi menunjukkan medali emas yang diraihnya pada final Individual Time Trial (ITT) putra PON XIX di Tangkuban Perahu, Subang, Jabar, Rabu (21/9). Aiman berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu satu jam 28 menit 38 detik, disusul atlet Jabar Dadi Suryadi dengan catatan waktu satu jam 31 menit 21 detik dan atlet Kaltim Robin Manullang dengan catatan waktu satu jam 31 menit 28 detik. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww/16.)
Bandung Barat (ANTARA News) - Kejuaraan balap sepeda Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 yang finis di kawasan Gunung Tangkuban Perahu, Bandung Barat, Rabu, terbilang istimewa karena ada sepasang suami istri yang berhasil merebut medali emas.
Adalah pasangan Aiman Cahyadi dan Yanthi Fuchiyanty yang mengawinkan emas nomor Individual Time Trial (ITT).
"Iya ya.. ternyata kita mengawinkan emas ITT," kata Aiman Cahyadi usai pengalungan medali yang dilakukan di perbatasan antara Bandung Barat dengan Kabupaten Subang itu.
Meski merupakan pasangan hidup, kedua pebalap itu ternyata tidak membela satu kontingen yang sama pada kejuaraan empat tahunan ini.
Aiman Cahyadi yang merupakan pebalap kelahiran Bandung, Jawa Barat itu memperkuat kontingen DKI Jakarta. Pebalap dengan nomor start 111 tersebut adalah pebalap asal kontingen ibukota pertama yang sukses mempersembahkan medali emas dari cabang balap sepeda.
Sedangkan sang istri yang merupakan pebalap kelahiran Bogor, memperkuat kontingen tuan rumah. Bagi sang istri, emas yang diraih ini adalah emas ketiga di nomor ITT PON.
Bagi Aiman, emas yang diraih di PON 2016 sangat istimewa karena diraih dengan susah payah serta banyaknya persoalan yang dihadapi. Sebelumnya Aiman harus mengalami cedera lutut yang membutuhkan penanganan khusus.
Selain dibekap cedera, pebalap berusia 23 tahun itu juga harus terlempar dari pelatnas untuk SEA Games 2017 Malaysia. Selain itu, ia juga harus tercoret dari tim profesional yang selama ini menaunginya yaitu Pegasus Continental Cycling Team. Hal ini dilakukan untuk bersiap diri untuk menghadapi PON.
"Pengorbanan saya di PON ini cukup besar. Makanya, sejak awal saya ingin membuktikan jika saya bisa," kata pebalap yang pada PON 2012 membela provinsi Aceh itu.
Sementara, sang istri juga mengaku bangga mampu meraih emas meski prestasi tertinggi di PON ini bukan yang pertama karena pada PON Kalimantan Timur dan Riau, ia juga meraih hasil yang sama. Baginya, yang menjadikan istimewa adalah turun setelah alam absen karena hamil dan melahirkan.
"Persiapan intensif aja hanya tiga setengah bulan. Tapi hasilnya membuat bangga karena selain merebut emas saya juga memecahkan rekor pribadi," katanya.
Yanthi pada ITT mampu membukukan catatan waktu satu jam 15 menit 54 detik. Sedangkan catatan waktu yang dipecahkan adalah satu jam 21 menit. Sedangkan Aiman Cahyadi merebut emas setelah membukukan waktu satu jam 28 menit 38 detik.
Adalah pasangan Aiman Cahyadi dan Yanthi Fuchiyanty yang mengawinkan emas nomor Individual Time Trial (ITT).
"Iya ya.. ternyata kita mengawinkan emas ITT," kata Aiman Cahyadi usai pengalungan medali yang dilakukan di perbatasan antara Bandung Barat dengan Kabupaten Subang itu.
Meski merupakan pasangan hidup, kedua pebalap itu ternyata tidak membela satu kontingen yang sama pada kejuaraan empat tahunan ini.
Aiman Cahyadi yang merupakan pebalap kelahiran Bandung, Jawa Barat itu memperkuat kontingen DKI Jakarta. Pebalap dengan nomor start 111 tersebut adalah pebalap asal kontingen ibukota pertama yang sukses mempersembahkan medali emas dari cabang balap sepeda.
Sedangkan sang istri yang merupakan pebalap kelahiran Bogor, memperkuat kontingen tuan rumah. Bagi sang istri, emas yang diraih ini adalah emas ketiga di nomor ITT PON.
Bagi Aiman, emas yang diraih di PON 2016 sangat istimewa karena diraih dengan susah payah serta banyaknya persoalan yang dihadapi. Sebelumnya Aiman harus mengalami cedera lutut yang membutuhkan penanganan khusus.
Selain dibekap cedera, pebalap berusia 23 tahun itu juga harus terlempar dari pelatnas untuk SEA Games 2017 Malaysia. Selain itu, ia juga harus tercoret dari tim profesional yang selama ini menaunginya yaitu Pegasus Continental Cycling Team. Hal ini dilakukan untuk bersiap diri untuk menghadapi PON.
"Pengorbanan saya di PON ini cukup besar. Makanya, sejak awal saya ingin membuktikan jika saya bisa," kata pebalap yang pada PON 2012 membela provinsi Aceh itu.
Sementara, sang istri juga mengaku bangga mampu meraih emas meski prestasi tertinggi di PON ini bukan yang pertama karena pada PON Kalimantan Timur dan Riau, ia juga meraih hasil yang sama. Baginya, yang menjadikan istimewa adalah turun setelah alam absen karena hamil dan melahirkan.
"Persiapan intensif aja hanya tiga setengah bulan. Tapi hasilnya membuat bangga karena selain merebut emas saya juga memecahkan rekor pribadi," katanya.
Yanthi pada ITT mampu membukukan catatan waktu satu jam 15 menit 54 detik. Sedangkan catatan waktu yang dipecahkan adalah satu jam 21 menit. Sedangkan Aiman Cahyadi merebut emas setelah membukukan waktu satu jam 28 menit 38 detik.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016
Tags: