Kemenperin apresiasi ekspor kereta INKA
20 September 2016 16:30 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Dirjen Industri Logam Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan melakukan pertemuan dengan Direktur Utama PT INKA (Persero) R. Agus H. Purnomo serta jajaran direksi PT INKA (Persero) di Kementerian Perindustrian di Jakarta, Selasa (20/9/2016). (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mengapresiasi ekspor kereta PT Industri Kereta Api (Persero) ke Sri Lanka, yang dibuat dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 45 persen.
"TKDN 45 persen itu besar sekali untuk memproduksi kereta api. Tadi pak Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bilang kita dukung," kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Selasa.
Putu menyampaikan hal tersebut usai mendampingi Menperin menerima direksi INKA di Gedung Kemenperin, Jakarta.
Menurut Putu, Kemenperin selalu mendorong Program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) untuk mendorong geliat industri nasional.
Terkait rencana ekspor kereta ke Sri Lanka, Putu menyampaikan Kemenperin siap memberikan rekomendasi kepada Kementerian Keuangan untuk memperoleh persetujuan prinsip pembiayaan sesuai program National Interest Account (NIA).
"Kami akan memberikan rekomendasi kepada Kemenkeu jika diperlukan, untuk buyers credit yang sesuai NIA tadi." ujar Putu.
Diketahui, INKA tengah mempersiapkan diri untuk mengekspor Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) senilai 70 juta dollar AS ke Sri Lanka.
"Kita sudah tinggal memasukan penawaran. semua persyaratan sudah terpenuhi, tinggal minta dukungan untuk buyers credit dari program National Interest Account (NIA)," kata Mohamad Nur Sodiq, Finance & HRM Director INKA.
Sodiq menambahkan, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) kereta yang akan diekspor ke Sri Lanka tersebut mencapai 45 persen, sehingga produknya benar-benar dapat merepresentasikan karya anak bangsa.
"Kami siap membawa terbang Indonesia ke mancanegara," pungkasnya.
"TKDN 45 persen itu besar sekali untuk memproduksi kereta api. Tadi pak Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bilang kita dukung," kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Selasa.
Putu menyampaikan hal tersebut usai mendampingi Menperin menerima direksi INKA di Gedung Kemenperin, Jakarta.
Menurut Putu, Kemenperin selalu mendorong Program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) untuk mendorong geliat industri nasional.
Terkait rencana ekspor kereta ke Sri Lanka, Putu menyampaikan Kemenperin siap memberikan rekomendasi kepada Kementerian Keuangan untuk memperoleh persetujuan prinsip pembiayaan sesuai program National Interest Account (NIA).
"Kami akan memberikan rekomendasi kepada Kemenkeu jika diperlukan, untuk buyers credit yang sesuai NIA tadi." ujar Putu.
Diketahui, INKA tengah mempersiapkan diri untuk mengekspor Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) senilai 70 juta dollar AS ke Sri Lanka.
"Kita sudah tinggal memasukan penawaran. semua persyaratan sudah terpenuhi, tinggal minta dukungan untuk buyers credit dari program National Interest Account (NIA)," kata Mohamad Nur Sodiq, Finance & HRM Director INKA.
Sodiq menambahkan, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) kereta yang akan diekspor ke Sri Lanka tersebut mencapai 45 persen, sehingga produknya benar-benar dapat merepresentasikan karya anak bangsa.
"Kami siap membawa terbang Indonesia ke mancanegara," pungkasnya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: