PON 2016 - Lindswell raih emas wushu meski tak maksimal
19 September 2016 19:50 WIB
Atlet wushu Sumatera Utara Lindswell menunjukkan medali emas yang diperolehnya dalam nomor Taijiquan + Taijijian PON XIX di GOR Padjajaran, Bandung, Jabar, Senin (19/9/2016). Lindswell berhasil meraih emas pada nomor Taijiquan+Taijijian dengan angka 9.61 untuk Taijiquan dan 9,55 untuk Taijijian. (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay)
Bandung (ANTARA News) - Atlet wushu putri Sumatera Utara Lindswell berhasil meraih medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/Jawa Barat di nomor taijiquan dan taijijian meskipun penampilannya tidak maksimal
Pada pertandingan di GOR Pajajaran Bandung, Senin, Lindswell mengumpulkan nilai 19,16 setelah pada taijiquan (taichi tangan kosong) mendapat nilai 9,61 kemudian pada taijijian (jurus pedang) mendapat nilai 9,55 sehingga total nilai 19,16.
Medali perak direbut atlet Jawa Timur Cindy Martono dengan total nilai 18,75, sedangkan medali perunggu direbut atlet Kalimantan Utara Tsania Arifianti dengan total nilai 18,17.
Saat tampil di hadapan penonton, Lindwell yang juga atlet nasional sempat goyang pada salah satu gerakannya ketika tubuhnya "terbang" kemudian menginjakkan kakinya di atas matras.
Tetapi, goyangan tersebut langsung ditutup dengan gerakan lainnya sehingga secara awam memang tidak terlihat namun itu sudah mempengaruhi penilaian tim juri.
Peraih medali perak pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan tersebut mengakui soal goyangan kakinya ketika menginjakan kakinya di atas matras.
"Saya akui sempat goyang tetapi saya langsung menutupi dengan gerakan lainnya," katanya.
Ketika ditanya sebab-sebab kejadian tersebut, ia mengatakan, memang penampilannya akhir-akhir ini kurang maksimal karena mentalnya.
Menurut dia, dalam suatu pertandingan mental sangat berpengaruh terhadap penampilan seorang atlet.
"Ini bukan karena persiapan yang kurang tetapi memang penampilan saya yang kurang maksimal," katanya.
Sementara itu pada nomor yang sama bagian putra medali emas direbut atlet Jawa Timur Bobie Valentine dengan total nilai 18.91, medali perak direbut atlet Sumatera Utara Fredy dengan nilai 18,70, sedangan medali perunggu direbut atlet DI Yogyakarta Julius Yoga Kurniawan dengan nilai 18,69.
Pada pertandingan di GOR Pajajaran Bandung, Senin, Lindswell mengumpulkan nilai 19,16 setelah pada taijiquan (taichi tangan kosong) mendapat nilai 9,61 kemudian pada taijijian (jurus pedang) mendapat nilai 9,55 sehingga total nilai 19,16.
Medali perak direbut atlet Jawa Timur Cindy Martono dengan total nilai 18,75, sedangkan medali perunggu direbut atlet Kalimantan Utara Tsania Arifianti dengan total nilai 18,17.
Saat tampil di hadapan penonton, Lindwell yang juga atlet nasional sempat goyang pada salah satu gerakannya ketika tubuhnya "terbang" kemudian menginjakkan kakinya di atas matras.
Tetapi, goyangan tersebut langsung ditutup dengan gerakan lainnya sehingga secara awam memang tidak terlihat namun itu sudah mempengaruhi penilaian tim juri.
Peraih medali perak pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan tersebut mengakui soal goyangan kakinya ketika menginjakan kakinya di atas matras.
"Saya akui sempat goyang tetapi saya langsung menutupi dengan gerakan lainnya," katanya.
Ketika ditanya sebab-sebab kejadian tersebut, ia mengatakan, memang penampilannya akhir-akhir ini kurang maksimal karena mentalnya.
Menurut dia, dalam suatu pertandingan mental sangat berpengaruh terhadap penampilan seorang atlet.
"Ini bukan karena persiapan yang kurang tetapi memang penampilan saya yang kurang maksimal," katanya.
Sementara itu pada nomor yang sama bagian putra medali emas direbut atlet Jawa Timur Bobie Valentine dengan total nilai 18.91, medali perak direbut atlet Sumatera Utara Fredy dengan nilai 18,70, sedangan medali perunggu direbut atlet DI Yogyakarta Julius Yoga Kurniawan dengan nilai 18,69.
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: