Moskow (ANTARA News) - Partai Rusia Bersatu yang berkuasa diperkirakan akan menang bahkan meraih dominasi lebih besar di majelis rendah Rusia dalam pemilihan pada Ahad, menunjukkan bahwa dukungan bagi Presiden Vladimir Putin meningkat kendati ada sanksi-sanksi dan perekonomian yang melambat.

Pemilihan untuk majelis rendah (Duma) dipandang sebagai suatu langkah bagi kampanye kepresidenan Putin pada tahun 2018.

Hal itu juga ujian bagaimana Kremlin dapat menyelenggarakan pemilihan bebas dari berbagai permasalahan. Itu akan menjadi pemungutan suara pertama sejak tahun 2011, ketika tuduhan-tuduhan terjadi dalam pemungutan suara memicu protes-protes terhadap Putin di ibu kota tersebut.

Rusia Bersatu, yang dipimpin Perdana Menteri Dmitry Medvedev, tokoh yang setia kepada Putin, memiliki 238 dari 450 kursi di Duma, mendominasi lebih 80 parlemen regional.

Partai itu juga menarik dukungan tiga partai lainnya di Duma federal, dan memperoleh keuntungan dari Putin, yang berada di tampuk kekuasaan selama 17 tahun baik sebagai presiden maupun perdana menteri.

Sebaliknya, para politisi liberal yang beroposisi, yang hanya memiliki satu anggota di Duma, mengeluhkan mereka sangat sedikit memperoleh liputan media negara dan kampanye mereka diganggu oleh para provokator pro Kremlin. Para politisi pro Kremlin membantah tudingan tersebut.

(M016)