Bandung (ANTARA News) - Lala Diah Pitaloka yang berhasil menjadi juara dunia di ajang "International Banzai Cup Open Karate Championship 2015", Jerman, mengaku bangga bisa menjadi penyulut api pada pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu malam.

"Bangga bisa terpilih menyulut Api PON apalagi bersama Presiden. Lala juga mau berterima kasih kepada PB PON karena telah memilih Lala untuk jadi penyulut api PON Jabar," kata Atlet cilik asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, itu.

Ia menuturkan seleksi untuk menjadi penyulut Api PON XIX/Jawa Barat di Stadion GBLA sudah dilakukan sejak satu tahun lalu.

Pada mulanya, kata Lala, ia ditawari untuk bermain film atas prestasinya yang berhasil jadi juara dunia di ajang internasional. Lala kemudian ditawari untuk mengikuti seleksi menjadi penyulut Api PON XIX.

"Waktu itu ditelepon sama Mbak Kiki, katanya mau ke rumah. Terus Mbak Kiki ke rumah dan dia bilang ada kabar gembira Lala, Lala sukses untuk menjadi penyuluh api PON XIX," kata gadis kelahiran 17 Mei 2005 itu.

Menurut dia, setelah ditetapkan menjadi penyulut Api PON XIX dirinya harus mengikuti berbagai latihan seperti lari di malam hari hingga memegang obor yang cukup berat.

"Jadi latihannya itu dilakukan malam hari dan obornya lumayan berat. Jadi harus benar-benar siap untuk melaksanakan tugas ini," ujar Lala.

Lala berpesan kepada generasi muda seumurnya agar tidak ragu untuk bermimpi meraih cita-citanya.


"Pesannya buat teman-teman harus berani bermimpi setinggi mungkin karena dengan kerja keras maka mimpi itu akan tercapai," katanya.

Kedepannya, anak kedua dari lima bersaudara pasangan Idi Saidiman dan Dian Widyaningsih ini bisa mewakili Indonesia di ajang Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta.